Pentingkah Vaksin Japanese Encephalitis?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
20 Juni 2019 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini, anak saya, Willow, akan diberikan vaksin JE (Japanese Encephalitis) yang pertama. Untuk Moms yang belum pernah dengar vaksin JE ini, semoga informasi yang saya tulis membantu ya.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Vaksin JE?

Vaksin JE adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus Japanese Encephalitis yang bisa menyebabkan penyakit radang otak. Penyebaran virus JE hanya bisa terjadi melalui nyamuk, babi, dan burung, dan pada umumnya disebarkan oleh nyamuk. Manusia bisa ikut terinfeksi kalau digigit nyamuk yang sudah terinfeksi virus tersebut.

Gejala Terinfeksi Virus JE?

Orang yang terinfeksi virus JE tidak memiliki gejala atau gejalanya tidak spesifik menyerupai flu. Tanda dan gejala penyakit radang otak biasanya muncul antara 5-12 hari setelah gigitan nyamuk. Pada anak, gejala awal biasanya berupa demam, anak tampak rewel, muntah, diare, dan kejang.

Pentingkah Vaksin JE?

Ya, karena infeksi virus Japanese Encephalitis bisa berujung pada kematian. Sampai saat ini, sudah tercatat 67.900 kasus JE setiap tahunnya, dengan angka kematian 20-30 persen. Angka kematian ini lebih tinggi pada anak, terutama anak berusia kurang dari 10 tahun. Kalaupun tidak menyebabkan kematian, virus ini bisa mengganggu sistem motorik dan fungsi saraf lain.
ADVERTISEMENT
Sekarang vaksin JE ini sudah diwajibkan Pemerintah. Vaksin ini boleh diambil sejak umur 1 tahun dan pengulangan 1 tahun berikutnya. Apalagi yang mau traveling ke Bali, Korea, Jepang disarankan untuk ambil vaksin ini.