Arti Surat An-Naazi´at Ayat 21-30 Sesuai Bacaan Alquran
Konten dari Pengguna
20 September 2022 10:11 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Bacaan Al-Qur'an tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Arti Surat An-Naazi´at Ayat 21-30
Berikut adalah bacaan ayat suci Alquran Surat An-Naazi´at ayat 21-30 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag RI yang tepat:
21.
فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖ
fa kadzzaba wa 'asha
"Tetapi dia (Fir‘aun) mendustakan dan mendurhakai."
Tafsir singkat: Fir'aun semakin marah karena merasa terhina dan harga dirinya terusik oleh kedatangan Nabi Musa. Bukan beriman, tetapi dia justru mendustakan Nabi Musa dan mendurhakai-nya dan menuduh beliau sebagai pesihir ulung.
22.
ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖ
tsumma adbara yas'a
"Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa)."
Tafsir singkat: Kemudian dia berpaling dari kebenaran seraya berusaha menantang Nabi Musa untuk bertanding melawan para pesihir yang didatangkannya dari seluruh pelosok Mesir.
23.
فَحَشَرَ فَنَادٰىۖ
fa hasyara fa nada
ADVERTISEMENT
"Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya)."
Tafsir singkat: Kemudian dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya yang setia lalu berseru memanggil kaumnya melalui petugas dan bala tentaranya.
24.
فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ
fa qala ana rabbukumul-a'la
"(Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”"
Tafsir singkat: Fir'aun berkata dengan sombong dan angkuh, "Akulah tuhanmu yang paling tinggi. Hanya aku yang berhak kamu taati, bukan Tuhan Nabi Musa. Akulah yang paling berkuasa di negeri Mesir ini."
25.
فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ
fa akhadzahullahu nakalal-akhirati wal-ula
"Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia."
Tafsir singkat: Pertandingan melawan para pesihir akhirnya dihelat dan memunculkan Nabi Musa sebagai pemenang. Mereka lantas beriman kepada Nabi Musa. Merasa terancam, Fir'aun mengejar Nabi Musa dan pengikutnya hingga pinggir Laut Merah. Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dengan siksaan yang pedih dan siksaan di dunia dengan menenggelamkannya di Laut Merah bersama para prajuritnya.
ADVERTISEMENT
26.
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗ ࣖ
inna fi dzalika la'ibratal limay yakhsya
"Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah)."
Tafsir singkat: Demikianlah kisah dakwah dan ketabahan Nabi Musa menghadapi Fir'aun. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi orang yang takut kepada Allah. Kisah itu mengajarkan bahwa kebenaran pasti akan mengalahkan kebatilan dan jabatan yang tinggi seringkali menjerumuskan seseorang untuk melanggar baik terhadap aturan agama maupun etika.
27.
ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ
a antum asyaddu khalqan amis-sama', banaha
"Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?"
Tafsir singkat: Menjelaskan keperkasaan Allah dan kelemahan manusia, Allah berfrman, "Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? Secara logika, penciptaan langit yang demikian luas tentu lebih sulit daripada penciptaan manusia.
ADVERTISEMENT
28.
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ
rafa'a samkaha fa sawwaha
"Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,"
Tafsir singkat: Allah telah menciptakan langit. Dia telah meninggikan bangunannya sedemikian tinggi dan kukuh lalu Dia menyempurnakannya sehingga tidak kamu jumpai di sana keretakan atau bentuk-bentuk cacat lainnya.
29.
وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ
wa aghthasya lailaha wa akhraja dhuhaha
"dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang)."
Tafsir singkat: Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dia menyediakan malam sebagai waktu beristirahat dan siang sebagai waktu bekerja. Penciptaan siang dan malam bukan perkara mudah, melainkan melalui mekanisme yang amat rumit dalam pandangan manusia.
30.
وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ
wal-ardha ba'da dzalika dahaha
ADVERTISEMENT
"Dan setelah itu bumi Dia hamparkan."
Tafsir singkat: Dan setelah penciptaan langit itu bumi Dia hamparkan sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi manusia dan makhluk lainnya.
Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut: [email protected]