Balitbang ESDM Siapkan Pembakar Siklon Biomassa untuk Pengering Teh PTPN VIII

Konten dari Pengguna
6 Maret 2020 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Badan Litbang ESDM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Litbang ESDM dan PPN VIII akan bekerja sama mengimplementasikan inovasi pembakar siklon biomassa dengan memanfaatkan ranting kayu teh di unit pengolahan teh Pabrik Teh Ciater, Jawa Barat mulai 9 Maret 2020. Persiapan uji coba pemanfaatan inovasi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara ini dibahas dalam pertemuan dan peninjauan pabrik di Ciater di Subang (21/2).
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan implementasi ini merupakan tindak lanjut nota kesepahaman kedua pihak terkait uji coba pembakar siklon untuk pengeringan teh dengan bahan bakar ranting kayu pangkasan pohon teh. Ranting teh tersebut digunakan untuk mensubstitusi penggunaan bahan bakar existing (kayu bakar, wood pellet, solar, LPG, dll).
Dadan berharap kerja sama ini akan menjadi etalase penerapan teknologi antara Badan Litbang ESDM dengan PTPN VIII. Pemakaian ranting teh sebagai bahan bakar akan mendukung kebijakan pemanfaatan energi baru terbarukan di sektor industri, sekaligus menghasilkan efisiensi biaya yang signifikan.
Dalam uji coba selama satu bulan ini Puslitbang tekMIRA akan menyediakan peralatan pembakar siklon, termasuk menyediakan alat pengepresan teh untuk membantu pengumpulan dan pengangkutan teh.
ADVERTISEMENT
“Percobaan awal akan dilakukan di tungku pelayuan untuk mengetahui suhu yang tercapai, setelah target suhu tercapai, baru akan diujicobakan di tungku sebenarnya,“ tambah Dadan.
Hasil dari uji coba ini akan digunakan sebagai evaluasi tindak lanjut untuk menuju tahap komersialisasi pembakar siklon untuk digunakan di Pabrik Teh milik PTPN VIII lainnya.
Direktur Operasional PTPN VIII, Jhoni Tarigan menjelaskan selama ini ranting teh hanya menjadi limbah di kebun teh. Pabrik Teh Ciater akan menyediakan ranting kayu pangkasan pohon teh dan tempat untuk menyimpan dan mengeringkan ranting teh.
Jhoni melanjutkan, “Untuk kontinuitas bahan bakar, PTPN VIII akan memulai menanam Kaliandra”.
Sejak 2007 pembakar siklon berbahan bakar batubara telah sukses diterapkan di beragam industri seperti pabrik tekstil, makanan dan aspal. Teknologi karya peneliti di Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Batubara, Puslitbang tekMIRA ini menerapkan sistem pembakaran api yang mirip pembakaran dengan bahan bakar minyak, sehingga dapat diimplementasikan pada mesin yang menggunakan BBM. Tingkat efisiensi bahan bakar yang dihasilkan dapat mencapai 70 persen. Penelitian yang telah mendapatkan paten pada tahun 2013 ini terus dikembangkan dan diperluas pemanfaaatannya dengan bahan bakar biomassa.
ADVERTISEMENT
PT Perkebunan Nusantara VIII adalah Badan Usaha Milik Negara bidang usaha agroindustri, yang mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas teh, karet, kelapa sawit, dan kopi. Perusahaan yang berbasis di Jawa Barat dan Banten ini mengelola kawasan Perkebunan Ciater Subang, Perkebunan Gunung Mas Puncak Bogor, dan Perkebunan Rancabali, Kabupaten Bandung. Perkebunan yang berdiri sejak 1934 ini dikategorikan sebagai 'Perkebunan Teh Dataran Medium' (1.050 meter DPL). Produk yang dihasilkan jenis teh hitam ortodoks dengan kapasitas produksi 70 ton teh kering per hari dan 90 persen produksi diekspor ke Eropa. (ER)