Satu Tahun Bertransformasi, Penerimaan BLU KESDM Meningkat 383,16%

Konten dari Pengguna
27 Februari 2019 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Badan Litbang ESDM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM, Ignasius Jonan menyampaikan kisah inspiratif tentang pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) pada Rapat Koordinasi Nasional Badan Layanan Umum Mengenai Inovasi Teknologi dan Kolaborasi BLU untuk Pelayanan yang Lebih Baik Tahun 2019 yang digelar oleh Kementerian Keuangan di Gedung Danaphala, Jakarta Pusat (26/2).
ADVERTISEMENT
Pada acara "Sharing Session", Jonan berbagi pengalamannya dalam meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Pengembangan SDM ESDM menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
Jonan menjelaskan setelah bertransformasi menjadi BLU pada awal tahun 2018, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dua unit Kementerian ESDM tersebut naik 383 persen dari realisasi penerimaan BLU tahun 2017. Penerimaan tersebut berasal dari tujuh unit BLU tambahan yaitu Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, PEM AKAMIGAS, PPSDM KEBTKE, PPSDM Migas, dan PPSDM GeoMinerba.
Badan Litbang ESDM mencatatkan penerimaan Rp. 139,02 miliar sedangkan BPSDM ESDM membukukan penerimaan Rp. 152,59 miliar. Jonan berharap tahun ini pendapatan BLU Kementerian ESDM ditargetkan naik menjadi Rp. 471 miliar.
ADVERTISEMENT
Di hadapan perwakilan seluruh BLU dan BLUD di Indonesia, Jonan menekankan bahwa BLU tidak diprioritaskan mencari untung, tetapi untuk mengurangi porsi anggaran RM (Rupiah Murni) pada belanja DIPA (Daftar Isian Pagu Anggaran) Kementerian.
"Apa yang dikeluarkan negara bisa dikembalikan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat," imbuh dia.
Menurut Jonan, BLU mampu memberikan manfaat dalam meningkatkan pendapatan pegawai. BLU bukan hanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat tapi juga peningkatan penghasilan bagi BLU itu sendiri terutama bagi pegawai yang menjalankan BLU.
Jonan menekankan perlunya reformasi birokrasi, inovasi, kepemimpinan dan kerja keras dalam pengelolaan BLU. Kepemimpinan sangat diperlukan terutama saat transformasi dan sebuah organisasi tidak dapat berjalan secara otomatis, meskipun sudah ada SOP (standard operating procedure)
ADVERTISEMENT
Jonan berharap kelak puslitbang di Badan Litbang ESDM dan BPSDM ESDM dapat bekerja keras dan mampu bersinergi dengan pihak swasta, misalnya tenaga ahli BLU di lingkungan KESDM dapat bekerja sama dengan pihak swasta seperti Conoco Philips dan Exxon Mobil.
Jonan juga berpesan kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani untuk memperhatikan renumerasi atau tunjangan kinerja bagi pegawai BLU, mengingat pegawai BLU melakukan kerja ekstra dalam meningkatkan kinerja dan capaian BLU.
Senada dengan pernyataan Jonan. Sri Mulyani juga menjelaskan esensi BLU. Pemerintah tidak sama sekali mengejar keuntungan melalui BLU. Peran BLU semata-mata untuk memberikan layanan optimal kepada masyarakat.
"BLU bukan entitas mencari keuntungan, meski PNBP BLU tahun 2018 mencapai 128 persen dari targetnya.‎ BLU tidak kejar-kejaran mencari keuntungan karena BLU didesain untuk pelayanan|”, pungkas Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Sri Mulyani memimpin penandatanganan Komitmen Sinergi Badan Layanan Umum bersama sejumlah menteri, yakni Menteri ESDM, Menteri Kesehatan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Agama, Menteri Perhubungan dan Menteri Komunikasi dan Informatika.
Pada kesempatan yang sama, para pimpinan BLU dan BLUD di seluruh Indonesia juga menandatangani kontrak kimerja secara simbolis dengan Kementerian Keuangan cq Direktorat Jenderal Perbendaharaan. BLU Kementerian ESDM diwakili oleh Pemimpin BLU Lemigas, Setyorini Hutami.
Kontrak kinerja yang disepakati menjadi acuan penting bagi tolak ukur kinerja BLU ke depan. Ini juga merupakan bentuk komitmen awal untuk mendorong pelayanan optimal kepada masyarakat. (ER/Ara).