Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Aku Ingin Bergelimang Harta
24 November 2023 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bagas Safardan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
"Aku ingin bergelimang harta" merupakan kalimat candaan yang selalu terlontar dari mulut saya saat berbincang dengan kawan-kawan di kampus membahas mahasiswa hedonis dan pragmatis.
ADVERTISEMENT
Secara spontan, kalimat tersebut terucapkan karena adanya upaya terselubung untuk menyamarkan kalimat sindiran atau sarkasme terhadap kebanyakan mahasiswa yang terjebak dalam gaya hidup hedonis dan pragmatis.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Hedonisme adalah suatu pandangan seseorang yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan hidup. Pragmatis adalah pola pikir seseorang yang mengedepankan pada hasil atau manfaat yang bisa diperoleh dari suatu proses tanpa mengutamakan teori ilmiah.
Jika perilaku hedonis dan pragmatis ini dibiarkan bersarang pada tubuh seorang mahasiswa, maka ini akan menjadi racun bagi dunia pendidikan, terutama di perguruan tinggi. Membiarkan racun bersarang di kampus sama halnya dengan menyediakan pembunuh karakter intelektual.
Perkembangan zaman yang begitu pesat membuat kelompok muda semakin banyak yang berpikir hedonis-pragmatis. Ironisnya, pemikiran-pemikiran tersebut telah mendominasi sebagian besar sikap kalangan muda khususnya kalangan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Kelompok yang berpikir kritis di kalangan mahasiswa masih ada, namun lebih banyak yang berpikir pragmatis. Di samping itu, tak sedikit pula mahasiswa yang memiliki perilaku gaya hidup hedonis.
Realitas ini sungguh mengkhawatirkan, mengingat peran mahasiswa yang merupakan social control, agent of change dan iron stock. Mahasiswa yang terpengaruh budaya konsumtif dan sulit melepaskan diri dari pemikiran hedonis dan pragmatis secara perlahan akan kehilangan daya pikir, nalar dan analisisnya.
Akibatnya, kita akan kekurangan generasi penerus yang idealis, kritis dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan sosial yang timbul di tengah masyarakat.
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa seharusnya bisa menghindari diri dari budaya pragmatis-hedonis serta mampu menyederhanakan gaya hidup yang jauh dari kalimat "Bergelimang Harta."
ADVERTISEMENT
Tentunya sebagai kaum intelektual, mahasiswa harus pandai dalam menentukan hal yang menjadi skala prioritas, apa yang sekiranya perlu diutamakan dan jangan mendahulukan hal yang kurang penting. Pandai memilih circle pertemanan adalah hal utama yang akan mempengaruhi perkembangan kapasitas diri kita. Pilihlah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai keinginan.