Siapkah Kaum Lansia Hadapi Era Society 5.0? Inilah Peran Penting Milenial!

Bagaskara Fatchurahman
Mahasiswa Universitas Airlangga, Prodi Perpustakaan
Konten dari Pengguna
18 Juni 2022 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bagaskara Fatchurahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi oleh pikisuperstar dari freepik (https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-illustration-seniors-using-technology_12177850.htm)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi oleh pikisuperstar dari freepik (https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-illustration-seniors-using-technology_12177850.htm)
ADVERTISEMENT
Tak terbantahkan bahwa teknologi telah mengalami perkembangan yang sangat cepat dan pesat. Saat ini banyak varian teknologi yang diciptakan untuk memudahkan berbagai pekerjaan manusia. Hal ini menjadi pertanda bahwa suluruh dunia lambat laun pun akan meninggalkan era lama 4.0 menuju era peradaban baru, era society 5.0.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat kilas balik jauh ke belakang, manusia telah melalui beberapa era peradaban dan perkembangannya. Mulai dari berburu, bertani, industri hingga informasi. Saat ini dunia telah memasuki era informasi yang menyongsong adanya revolusi industri 4.0.
Era revolusi industri 4.0 merupakan era yang menggabungkan ruang maya dan ruang fisik hingga menjadi suatu sistem kesatuan. Era ini menekankan pada transformasi digital. Banyak varian teknologi dilahirkan pada era ini. Bahkan hingga detik ini, teknologi yang diciptakan pun telah mengalami banyak pembaharuan dengan segala fitur dan kemudahannya. Seiring berjalannya waktu, dunia pun seakan telah menunjukkan kesiapannya untuk memulai era baru. Bahkan pada tahun 2016, Kabinet Jepang telah mengusulkan adanya era baru yaitu era society 5.0 technology basic plan and science dengan visinya untuk menciptakan Manusia Super Cerdas (MSC).
ADVERTISEMENT
Era society 5.0 merupakan era yang menekankan digitalisasi pada masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang dapat menggunakan berbagai varian teknologi yang telah banyak diciptakan pada era sebelumnya. Mereka hendaklah dapat menguasai varian teknologi tersebut, bukan malah teknologi yang menguasai manusia. Oleh karena itulah, diperlukan adanya keterampilan khusus agar masyarakat mampu memanfaatkan teknologi yang telah dilahirkan, dalam hal ini keterampilan literasi digital. Hal tersebut justru menjadi tantangan tersendiri bagi kaum lanjut usia (lansia).
Kaum lanjut usia (lansia) merupakan salah satu kelompok masyarakat yang telah mengalami penurunan kemampuan tubuh baik secara psikis maupun fisik. Kaum lansia cukup dilematis akan perkembangan era digitalisasi. Banyak tantangan yang harus dilalui oleh mereka dalam menghadapi era baru ini. Seperti yang kita tahu bahwa mereka cukup sulit dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Namun, seharusnya tantangan tersebut bukan menjadi alasan mereka untuk menyerah merasakan era baru, society 5.0.
ADVERTISEMENT
Generasi milenial atau generasi echo boomers memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan keterampilan literasi digital bagi kaum lanjut usia di era society 5.0. Generasi milenial merupakan generasi yang dipandang paling melek akan teknologi. Kaum milenial lebih sering menggunakan teknologi dibandingkan kaum lansia. Mereka cenderung memanfaatkan adanya teknologi untuk mempermudah berbagai aktivitasnya.

Penggunaan teknologi

Anggapan bahwa keterampilan kaum generasi milenial dalam memanfaatkan banyaknya teknologi sudah cukup mumpuni itu benar adanya. Bisa dibilang bahwa literasi digital kaum generasi milenial lebih baik ketimbang kaum lansia. Inilah pentingnya peran generasi milenial untuk turut andil dalam meningkatkan literasi digital kaum lansia di era society 5.0.
Generasi milenial berperan penting untuk memberikan pendampingan akan literasi digital bagi kaum lansia. Generasi milenial memiliki kontribusi yang besar dalam mewujudkan masyarakat lansia yang melek akan teknologi di era society 5.0. Dengan banyaknya teknologi yang hadir di era ini, kaum lansia sering kali mengalami kebingungan dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi tersebut dengan jutaan fitur-fitur canggihnya. Generasi milenial dapat membantu kaum lansia untuk menghadapi tantangan itu. Mereka dapat memberikan pengarahan serta bantuan bagi kaum lansia untuk menggunakan varian teknologi tersebut.
ADVERTISEMENT

HOAX

Banyaknya teknologi informasi yang lahir di era society 5.0 juga menghadirkan jutaan informasi yang telah dibagikan dan berbagi oleh maupun untuk orang lain. Sering kali masyarakat membagikan informasi yang beredar tanpa melakukan verifikasi kefaktualannya terlebih dahulu. Sehingga tak jarang mereka membagikan informasi-informasi yang menyeleweng dari fakta sebenarnya alias berita palsu atau yang biasa kita sebut dengan “HOAX”.
Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa per tahun 2021 masih terdapat 11,9% masyarakat yang menyebarkan berita palsu alias HOAX. Sementara sisanya sebanyak 88,1% mengaku tidak menyebarkan HOAX. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan sebaran berita palsu (HOAX) di kalangan masyarakat.
Kaum lansia juga kerap kali terpapar oleh adanya informasi-informasi HOAX yang banyak beredar dalam dunia digital. Informasi HOAX biasanya dikemas dengan sangat elegan sehingga terkesan begitu meyakinkan bagi pembacanya, terlebih kaum lansia. Kaum lansia yang minim akan keterampilan literasi digital tentu dengan mudahnya akan terperdaya oleh informasi palsu alias HOAX tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam masalah ini, generasi milenial yang telah cakap akan keterampilan literasi digital juga memiliki peran penting untuk menyalurkan kemampuannya kepada kaum lansia. Generasi milenial memiliki tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan kecakapan literasi digital kaum lansia dalam melakukan verifikasi kefaktualan informasi palsu alias HOAX. Sama halnya dengan masalah sebelumnya, kaum milenial seharusnya dapat memberikan panduan dan tips bagi kaum lansia agar tidak mudah terperdaya dan terhindar dari informasi HOAX. Kaum milenial dapat memberikan panduan dalam melakukan verifikasi kefaktualan informasi HOAX yang banyak beredar dalam dunia maya. Harapannya kaum lansia dapat turut andil dalam memutus rantai tersebarnya informasi HOAX yang beredar di era ini.
Tak cuma HOAX, banyak tantangan yang harus dilalui oleh kaum lansia dalam menghadapi gempuran teknologi dunia maya (cyberspace) di era society 5.0. Tantangan lainnya yaitu ujaran kebencian, konten yang provokatif, penipuan digital, serta keamanan data pribadi dalam dunia digital. Namun lagi dan lagi, sebagai kaum yang dipandang paling melek digital, kaum milenial hendaklah dapat memberikan pemahaman literasi digital untuk kaum lansia dalam menghadapi berbagai tantangannya di era ini.
ADVERTISEMENT
Itulah peran penting generasi milenial bagi kaum lansia dalam menghadapi era society 5.0. Adanya kontribusi dari kaum milenial dapat mendukung kaum lansia untuk memanfaatkan varian teknologi yang hadir serta mengetahui bagaimana cara mengolah informasi agar tidak mudah terperdaya oleh informasi HOAX, ujaran kebencian, penipuan digital, serta menjaga keamanan data pribadi dalam dunia digital. Dengan begitu diharapkan dapat membuat kaum lansia lebih siap dalam menghadapi transformasi digitalisasi manusia di era society 5.0.