Ajarkan Siswa Keterampilan Berpikir Kritis

Ahmad Syaiful Bahri
Membaca dan Menulis
Konten dari Pengguna
21 Januari 2021 0:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Syaiful Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dua orang guru SD di wilayah Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada kegiatan diseminasi mandiri pelatihan pembelajaran Program PINTAR. Foto: Siti Mariyani.
zoom-in-whitePerbesar
Dua orang guru SD di wilayah Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada kegiatan diseminasi mandiri pelatihan pembelajaran Program PINTAR. Foto: Siti Mariyani.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 65 guru di Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Jambi mengikuti kegiatan diseminasi mandiri pelatihan pembelajaran SD/MI Program PINTAR Tanoto Foundation selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 19 hingga 21 Januari 2021.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut sejalan dengan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Tebo dalam rangka mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran aktif baik daring maupun luring.
Sindi berharap setelah pelatihan ini guru mampu mendorong siswa lebih berani berpendapat, memiliki karakter, terampil, dan berpikir kritis.
"Guru harus terus belajar, seperti mengikuti pelatihan ini, outputnya diharapkan siswa di Kabupaten Tebo dapat berprestasi," tambahnya.
Pengawas SD Kec. Rimbo Ilir Suyoto, berharap materi yang disampaikan fasilitator dapat mengubah paradigma guru dalam mengajar.
"Guru mendorong siswa untuk menanya, mengamati, mencoba sesuatu, berpendapat, dan merefleksikan pembelajaran yang dibutuhkan abad 21," katanya.
ADVERTISEMENT
Suyoto mengatakan, dengan materi pelatihan aktif, salah satunya dengan MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi), yang dapat mendorong siswa berpikir kreatif dan kritis, bekerja sama, berkomunikasi, dan mampu memecahkan masalah.
Pandangan guru tentang berpikir kreatif misalnya saat mengidentifikasi kegiatan pembelajaran, seperti unsur mengalami, maka guru mengarahkan pikiran pada kemampuan apa yang akan dikembangkan siswa.
Suyoto berharap kepala sekolah yang gurunya mengikuti pelatihan ini dapat mendukung kebutuhan pembelajaran daring maupun luring.
"Sebagai leader, kepala sekolah harus mendukung kebutuhan guru untuk keberhasilan pembelajaran," ujarnya.
Praktik Mengajar
Di hari ketiga, semua peserta melakukan praktik mengajar secara langsung ke sekolah.
Ada 5 sekolah yang dijadikan tempat praktik seperti SDN 95 Karang Dadi, SDN 106 Pulung Rejo, SDN 107 Giripurno, SDN 124 Sidorejo dan MIN 3 Pulungrejo.
ADVERTISEMENT
"Semua peserta wajib praktik mengajar agar ilmu yang telah diperoleh langsung dipraktikkan," pungkas Suyoto.