6 Hal yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Berkunjung ke Iran

Baiq F I Nouvia
Sesdilu 67
Konten dari Pengguna
30 Agustus 2020 21:22 WIB
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Baiq F I Nouvia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peta Iran. Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Peta Iran. Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Ketika bertugas di Teheran, saya banyak menerima pertanyaan dari teman dan kerabat yang ingin tahu kondisi di Iran dan bagaimana kalau ingin berkunjung ke negara ini. Umumnya memang belum banyak orang Indonesia yang familier dengan Teheran ataupun Iran.
Teheran Skyline. Sumber: Flickr.com
Semenjak tahun 2016, pasca sanksi terhadap Iran dicabut, mulai banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Iran. Dan dengan adanya pandemi COVID-19, jumlah kunjungan wisatawan ke Iran juga berkurang sebagaimana yang dihadapi oleh negara lain. Nah, untuk membuat perjalananmu ke Iran lebih mudah, berikut ini 6 hal yang perlu kamu ketahui.
ADVERTISEMENT
Visa Iran untuk wisata dapat diperoleh saat kedatangan di Bandara Imam Khomeini dan berlaku untuk 30 hari. Visa juga dapat diperoleh melalui Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta. Saran saya untuk memudahkan perjalanan, sebaiknya visa diurus terlebih dahulu di Kedutaan. Terkait dengan adanya pandemi COVID-19, saat artikel ini ditulis, Pemerintah Iran telah menetapkan tidak akan menerbitkan visa turis mulai tanggal 1 Agustus 2020 hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Informasi lengkap dapat menghubungi Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta.
Sumber: Needpix.com
Penting untuk diketahui, dengan adanya sanksi ekonomi, kartu debit/kredit internasional tidak berfungsi di Iran. Jadi pastikan kamu membawa cukup mata uang tunai asing untuk ditukarkan di Iran, yah. Uang dolar Amerika atau Euro umum diterima untuk ditukar.
Iranian Riyals. Sumber: Koleksi pribadi
Mata uang resmi Iran adalah Riyal Iran. Kurs Riyal fluktuatif dan menggunakan 2 sistem kurs (kurs pemerintah Iran atau kurs pasar). Umumnya kurs di tempat penukaran uang menggunakan kurs pasar, yang tentunya lebih tinggi dari kurs resmi pemerintah. Saat tulisan ini ditulis, kurs berkisar US$ 1 = 230.000 Riyal Iran.
Keramaian di bazaar. Sumber: Koleksi pribadi
Dalam berbagai transaksi perdagangan, harga produk umumnya menggunakan Toman (istilah bagi denominasi tidak resmi yang populer di masyarakat Iran). Sebagai penjelasan 1 Toman (T) = 10 Riyal Iran, 10T = 100 Riyal Iran dan seterusnya. Terkadang pedagang akan menyingkat harga produk, misalnya penjual memberitahu harganya “10”, artinya 10.000 Toman atau 100.000 Riyal Iran. Memang sedikit membingungkan pada awalnya, tetapi perlahan kamu akan memahaminya. Cukup tambahkan "0" ke harga untuk mengetahui jelasnya harga produk dalam kurs Riyal Iran. Kalau masih bingung, saran saya tanyakan langsung ke penjual dengan menunjukkan harga produknya “Toman or Riyal”? pasti akan dijawab. Sebagai informasi, orang-orang di Iran jujur dan akan memberitahumu apabila ada kesalahan atau kelebihan dalam memberikan jumlah pembayaran.
ADVERTISEMENT
Bahasa yang digunakan orang Iran adalah Persia (Farsi). Bahasa Persia (Farsi) menggunakan alfabet/penulisan Arab dan ditulis dari kanan ke kiri. Untuk angka ditulis dari kiri ke kanan.
Mellat Park, Tehran. Sumber: commons.wikimedia.org
Namun, penting untuk dipahami, Persia bukanlah Arab. Orang Iran tidak menganggap diri mereka orang Arab atau Timur Tengah. Jadi, jangan pernah menyebut mereka Arab, mereka akan tersinggung.
Di Iran, pria dan wanita juga tidak boleh bersalaman. Selain itu, hindari penggunaan kata “kiri”, “cangkir”, dan “jendela” pada saat kamu berbicara Bahasa Indonesia di tempat umum di Iran. Kata-kata ini berarti “alat kelamin” dalam bahasa Persia.
Jalanan Tehran. Sumber: Koleksi pribadi
Iran menerapkan aturan syariat Islam, jadi bagi wisatawan pun harus menghormati dan mengikuti aturan tersebut. Bagi wanita wajib menggunakan kerudung dan menggunakan pakaian bagian atas yang menutupi bentuk tubuh hingga sebatas lutut. Jadi kalian para wanita, jangan lupa bawa kerudung/pashmina dan atasan/blus panjang. Sedangkan bagi pria, dilarang menggunakan celana pendek dan atasan tanpa lengan di tempat umum.
Suasana di café. Sumber: Nenda I.F. (rekan di KBRI Tehran)
ADVERTISEMENT
Iran aman untuk dikunjungi. Pencurian, kejahatan ataupun kekerasan jarang terjadi. Kebijakan umum hotel di Iran, setelah proses check-in, paspormu akan disimpan pihak hotel selama kamu menginap. Untuk itu, pastikan kamu memiliki salinan paspor (halaman data diri, visa dan stempel masuk imigrasi Iran) saat berkeliling atau berada di luar hotel.
Joumhouri Ave, Tehran. Sumber: Flickr.com
Selain itu, jangan dengan mudah memberikan paspor atau dompet kepada orang yang mengaku polisi. Jika ada yang meminta, sampaikan saja bahwa paspormu disimpan di hotel atau di Kedutaan Besar RI (KBRI) Tehran.
Untuk memudahkan perjalanan wisata ke mancanegara, termasuk Iran, jangan lupa unduh aplikasi Safe Travel yang dikelola Kemlu RI. Aplikasi ini memuat informasi praktis mengenai berbagai negara yang akan kamu kunjungi. Selain itu, dalam aplikasi juga terdapat imbauan, saran, maupun peringatan terkait negara yang kamu kunjungi secara “real-time”. Jika kamu dalam kondisi darurat, tidak perlu panik dan khawatir. Kamu bisa hubungi hotline KBRI Tehran di nomor +98 991 466 8845 atau menekan tombol darurat pada aplikasi Safe Travel.
Sumber: Safetravel.id
Itulah hal-hal yang perlu kamu perhatikan sebelum ke Iran, ya. Selamat merencanakan perjalananmu!
ADVERTISEMENT