Beasiswa Meraih Asa Baru Di Kenal Luas di Pelosok Timur Indonesia (Maluku)

Konten dari Pengguna
5 Februari 2018 5:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bakri Tambipessy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Beasiswa Meraih Asa Baru Di Kenal Luas di Pelosok Timur Indonesia (Maluku)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon, 05/02/18. Sosialisasi Beasiswa Perguruan Tinggi dan motivasi #KuliahTakGentar yang dilaksakan secara bersamaan di seluruh Indonesia oleh Beastudi Etos dibawah Dhomfet Dhuafa (DD) Secara bersamaan telah memutuskan Asa anak-anak SMA dari latar belakang ekonomi keluarga yang kurang mampu. Terutama bagi mereka yang terpelosok dan sulit mengakses informasi bahkan di tengah lejitnya teknologi.
ADVERTISEMENT
Memutus Asa meraih Cita adalah visi yang di pegang teguh oleh para Volunter (Relawan) yang di rekrut oleh teman-teman penerima Beasistudi Etos untuk sama-sama menebar kebermanfaatan berupa sosialisasi Beberapa Beasiswa di Perguruan Tinggi di 1000 Sekolah Se Indonesia.
Dari Badan Pusat Statistik mencatat pada 2015, 1 dari 5 anak Indonesia memilih untuk tidak kulih, bukan karena tidak pintar, namun karena kondisi ekonomi keluarga.
Beastudi Etos wilayah Ambon, yang juga antusias dalam program Gerakan #KuliahTakGentar tersebut pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan berkontribusi. Melalui gerakan Kuliah Tak Gentar Wilayah Maluku, bersama 75 orang relawan yang berasal dari beberapa Kampus di Maluku, Etoser Ambon dan para volunter dengan semangat 45 mampu menjelajahi beberapa wilaya pesisir yang selama ini sulit untuk di jangkau oleh Mahasiswa dalam menyampaikan informasi tentang dunia kampus. Beberapa daerah pesisir yang telah dijangkau tersebut diantaranya: Seram Bagian Barat (Piru dan Sekitarnya) Seram Bagian Timur (Bula dan sekitarnya) Tual, Banda, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah (Masohi dan sekitarnya), Jasirah Leihutu, dan Kota Ambon.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Maluku khususnya di beberapa daerah terpelosok yang di jangkau oleh teman-teman volunter, merasa sangat senang dan bersyukur atas kehadiran tim Kuliah tak gentar di perkampungan atau Desa dan Dusun mereka. Selama ini ternyata Mindset para orang tua dan masyarakat pada umumnya di Maluku berpikir kuliah itu mahal dan tak ada yang gratis, sebagaimana yang diungkap salah seorang warga di Dusun Wael (Kab. Seram Bagian Barat). Tentunya peran aktif masyarakat pesisir baik itu siswa, guru dan orang tua di beberapa daerah pesisir yang menyambut baik kegiatan tersebut juga tak lepas dari peran serta volunter (Relawan #KuliahTakGentar Maluku) yang telah bekerja keras, dan dengan bermodalkan semangat, mereka mampu memberikan harapan dan keinginan yang kuat bagi anak-anak untuk bisa kuliah dengan gratis, yang tentunya sangat di harapkan oleh para siswa dan orang tua di beberapa daerah yang di jangkau tersebut. Harapanya semoga Pemerintah sebagai pengambil porsi paling besar dalam hal ini mampu memberikan pelayanan informasi yang mampu di akses oleh seluruh masyarakat di Pelosok Timur Maluku dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
#KuliahTakGentar