Bantahan Isu Keterlibatan TNI-Polri dalam Aksi Kerusuhan di Fakfak

Konten dari Pengguna
26 Agustus 2019 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Balleo News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Situasi di Kabupaten Fakfak, Rabu pagi (21/8). Foto: Balleo News
zoom-in-whitePerbesar
Situasi di Kabupaten Fakfak, Rabu pagi (21/8). Foto: Balleo News
ADVERTISEMENT
Dandim 1803/Fakfak, Let. Inf Yatiman, menyayangkan adanya upaya provokasi berupa usaha pemutarbalikan fakta terkait insiden kerusuhan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat prihatin karena masih ada upaya-upaya provokasi dengan berusaha memutarbalikkan fakta menyangkut TNI-Polri, terkait rusuh di Fakfak beberapa waktu lalu," kata Yatiman ketika dikonfirmasi, Senin (26/8).
Yatiman membantah adanya keterlibatan TNI/Polri dalam insiden kerusuhan itu. "Secara tegas saya membantah keterlibatan TNI/Polri dalam aksi demo damai yang berujung rusuh, dengan merusak terminal ruang tunggu, Bank, Mega, Bank Papua, Mesin ATM BNI, BRI, dan membakar Pasar Thumbruni, serta membakar Kantor Dewan Adat Mbaham Matta pada Rabu lalu (21/8)," tegasnya.
Bantahan ini dilontarkan Yatiman, sebab sebelumnya ia memperoleh surat dari pihak yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Dewan Adat Mbaham Matta. Ia menerima surat itu usai insiden.
"Saya mendapat surat press release tersebut yang mengatasnamakan Dewan Adat Mbaham Matta, yang di mana sengaja menyudutkan atau berusaha menjatuhkan TNI dan Polri di Kabupaten Fakfak," ujarnya.
Dandim 1803 Fakfak, Letkol Inf Yatiman A.Md. Foto: Balleo News
"Selaku Dandim, saya sangat menyayangkan oknum-oknum yang mengatasnamakan Dewan Adat Mbaham Matta. Oknum-oknum itu sengaja menciptakan suasana di Fakfak agar tidak aman, kita perlu waspada," ungkap Yatiman.
ADVERTISEMENT
Menindaklanjuti selebaran tersebut, kata Yatiman, ia mengaku telah memerintahkan anggotanya pergi ke kediaman Ketua Dewan Adat Mbaham Matta. Tujuannya, untuk mempertanyakan selebaran tersebut, apakah benar berasal dari Dewan Adat Mbaham Matta atau tidak.
"Anggota saya dari intel sudah ke kediaman Ketua Dewan Adat Mbaham Matta, untuk mengecek selebaran itu, namun yang bersangkutan tidak ada di rumahnya dan nomor handphone pun tidak aktif. Kita mencari tahu dari mana sumber asalnya selebaran tersebut," tutupnya.
Pewarta: Ifan