Bupati Pegaf: Manokwari Rumah Bersama, Jangan Dirusak

Konten dari Pengguna
31 Agustus 2019 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Balleo News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Yosias Saroi. Foto: Balleo News
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Yosias Saroi. Foto: Balleo News
ADVERTISEMENT
Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat, Yosias Saroi, meminta warganya jangan ikut-ikutan melakukan aksi demo yang berujung anarkis. Sebab, baginya, Manokwari merupakan rumah bersama.
ADVERTISEMENT
"Manokwari ini 'kan rumah kita bersama, dari Mansel, Pegaf, Tambrauw, pasti kita sama-sama kumpul di Manokwari. Untuk itu, saya sampaikan kepada kita punya masyarakat jangan kita ikut-ikutan (demo anarkis)," kata Saroi di Manokwari Sabtu, (31/8).
Sebagai anak adat Suku Arfak di Manokwari, Saroi meminta warga lain di Manokwari agar jangan sampai menghancurkan Manokwari. Menurutnya, Manokwari adalah rumah besar Suku Arfak.
"Kita suku asli di sini, terima semua suku yang ada di Indonesia ini, mari sama-sama tinggal di sini, tapi mari saling menghargai rumah orang. Kalau masuk ke rumah orang jangan kasih rusak, apalagi bakar, itu saya tidak setuju sebagai anak adat," ujar Saroi.
Dia sebetulnya tidak mempermasalahkan orang yang mau berdemo, sah-sah saja baginya, sebab hal itu merupakan hak yang sudah diatur di dalam konstitusi. Namun, ia berharap jangan sampai demo yang dilakukan kemudian merusak rumah orang lain.
ADVERTISEMENT
"Jangan merusak, jangan mencuri, apalagi pakai kesempatan, masalah ada yang gagal dalam Pileg 2019 dan Pilgub Papua Barat masuk nebeng, kalau demo dari mahasiswa, ya, mahasiswa saja jangan yang lain ikut masuk," ujarnya.
Saroi memastikan, dalam aksi menolak rasisme yang dilakukan secara serentak di Tanah Papua, untuk Kabupaten Pegunungan Arfak, situasinya aman. Ia juga yakin dalam aksi yang terjadi di Manokwari pada Senin (19/8), tidak ada keterlibatan warganya. Kalau pun ada, menurutnya, hanya oknum-oknum.
"Saya tidak tahu mungkin ada oknum-oknum dari warga yang ikut aksi kemarin, karena saya ada di Pegaf kemarin, tapi saya pastikan tidak ada warga Pegaf yang gabung dalam aksi kemarin di Manokwari," kata Saroi.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Saroi mengaku aksi demo di Manokwari sangat berdampak secara ekonomi, termasuk di Pegunungan Arfak. "Saat insiden di Manokwari, distribusi sembako sangat terganggu untuk dibawa ke Pegaf, tapi saat ini sudah kembali normal dan kondisi saat ini harus terus dijaga," ujarnya.
Ia meminta kepada semua pihak bahwa gubernur telah memintanya agar bertanggung jawab menghadirkan tokoh adat dan tokoh pemuda serta tokoh masyarakat agar ikut dalam pertemuan bersama pada Minggu (1/9).
"Jadi saya tadi dikasih tahu sama Pak Gubernur agar menghadirkan semua tokoh besok dalam pertemuan bersama membicarakan perdamaian, sebab kami sebagai pemilik negeri ini harus ikut bersama menjaga rumah besar Manokwari," ujarnya
Mohamad Adlu Raharusun