Internet Masih Dibatasi, Mahasiswa di Sorong Protes ke Kantor GraPARI

Konten dari Pengguna
3 September 2019 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Balleo News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Massa berdemo di depan Kantor GraPARI Telkomsel Sorong, Papua Barat. Foto: yanti/balleonews
zoom-in-whitePerbesar
Massa berdemo di depan Kantor GraPARI Telkomsel Sorong, Papua Barat. Foto: yanti/balleonews
ADVERTISEMENT
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung melakukan aksi protes dan mendatangi Kantor GraPARI Telkom Sorong, Papua Barat, Selasa (3/9). Aksi tersebut dilatarbelakangi masih terbatasnya akses internet kepada masyarakat meski situasi sudah kondusif.
ADVERTISEMENT
Kedatangan mereka untuk memprotes pihak Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Telkom Group yang membatasi akses internet khususnya di Kota Sorong. Pembatasan tersebut dilakukan untuk mencegah informasi hoaks akibat gelombang demonstrasi yang terjadi di wilayah Papua dan Papua Barat dalam dua pekan terakhir.
Pantauan Balleo News, massa mahasiswa menuntut agar akses internet segera dibuka kembali paling lambat pukul 24.00 WIT, Selasa (3/9). Jika tuntutan tersebut tidak kunjung dipenuhi, maka mereka akan kembali melakukan aksi demo dengan menyertakan massa yang lebih banyak lagi.
"Kami meminta kepada Kementerian Kominfo dan Telkom Group agar segera aktifkan akses internet secara keseluruhan di Kota Sorong hari ini. Untuk itu, kami berikan waktu hingga pukul 12 malam. Mengingat meningkatnya kerugian yang dialami pelaku-pelaku ekonomi atau usaha dan masyarakat pada umumnya," kata Koordinator aksi, Yeheskel Kalasuat, saat membacakan poin tuntutan.
ADVERTISEMENT
Menurut Yeheskel, pihaknya juga meminta agar Kementerian Kominfo dan Telkom Group untuk membuka posko pengaduan kerugian bagi pelaku-pelaku usaha di Kota Sorong yang mengalami kerugian. Tuntutan terakhir, mereka meminta Kementerian Kominfo dan Telkom Group bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh para pelaku usaha dan masyarakat di Kota Sorong.
Menanggapi tuntutan mahasiswa tersebut, General Manager Telkom Sorong, Djoni, mengatakan pihaknya akan segera meneruskan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa ke pimpinan, baik yang ada di Makassar maupun di Jakarta.
"Pembatasan internet dilakukan oleh Kementerian Kominfo di pusat, bukan kami yang lakukan di sini. Kami di sini tidak bikin apa-apa," kata Djoni kepada Balleo News usai menemui para mahasiswa, Selasa (3/9).
ADVERTISEMENT
Menurut Djoni, pihaknya akan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terkena pembatasan akses internet selama 2 pekan. Pelanggan indihome akan mendapatkan kompensasi sebesar 10 persen.
Adapun, aksi protes puluhan mahasiswa di Kantor Telkom Sorong mendapat pengawalan ketat petugas keamanan dari TNI dan Polri.