4 Bocah Gizi Buruk,Akademisi Unipa: Pemerintah Gagal Memahami Otsus

Konten Media Partner
19 Maret 2019 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen Unipa manokwari,Yusuf Sawaki,Foto:Paul/balleo-kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Unipa manokwari,Yusuf Sawaki,Foto:Paul/balleo-kumparan
ADVERTISEMENT
Dosen Univeristas Papua (Unipa) Manokwari,Provinisi Papua Barat, mengeritisi anggaran Otonomi Khusus (Otsus) yang mana bidang kesehatan dan pendidikan memiliki porsi yang cukup besar dalam anggaran,namun masih banyak penderita gizi buruk.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya Pemerintah Provinsi Papua Barat gagal menginterprestasikan UU Otsus. Dalam UU Otsus bidang pendidikan dan kesehatan memiliki porsi yang cukup besar. Namun nyatanya masih ada gizi buruk yang ditemukan. Padahal jika di baca dan dicermati dengan baik maka isi UU Otsus sebenarnya melakukan layanan kesehatan dan pendidikan, bukan membangun infrastruktur," kritik Doesn Unipa Yusuf Sawaki, ketika dikonfirmasi pada Selasa (19/03).
Ia melanjutkan, pemerintah harus melakukan program-program yang mengedukasi masyarakat agar mereka memahami dampak dari gizi buruk tersebut.
"Kasus gizi buruk di Papua Barat disebepakan beberapa faktor,diantaranya kurang ketersediaan sandang dan pangan yang cukup. Disamping itu juga fariasi makanan dan jumlah makanan yang tersedia tidak mencukupi," jelas Yusuf.
Selain itu juga perlu adanya program sosialisasi yang dicanangkan pemerintah agar adanya pemahaman terkait bahaya gizi buruk bagi anak papua.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat perlu diedukasi agar mereka memanfatkan tanah dan lingkungan yang dimiliki untuk menanam umbi-umbian serta sayur," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, ada empat bocah di Distrik Konda,Kabupaten Sorong Selatan Provinsi papua Barat menderita gizi buruk sejak tahun 2018 lalu.
Pewarta: Paul