ANJ Berkomitmen Menyerap Tenaga Kerja Lokal Papua

Konten Media Partner
3 Maret 2019 18:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Salah seorang pekerja OAP yang berperan sebagai Operator Panel kontrol mesin vakum pengering pati sagu di PT. ANJ Agri Papua,Foto: ANJ
Penyerapan tenaga kerja lokal sebagai aset penting dalam pengembangan operasi tiga unit usaha dibawah Grup PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Hal ini pun menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Komitmen ini tentu membutuhkan dukungan dan kerja sama dari pemerintah daerah secara nyata dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Demikian Siaran Pers yang disampaikan Manager Communications and Media Engagement PT. ANJ Tbk., Victor Tjahjadi kepada media ini, Minggu (3/3). Bukti dari komitmen ANJ adalah dengan adanya 830 pekerja, baik asli Papua maupun kelahiran Papua dengan posisi beragam. Mulai dari staf sampai borongan lokal yang sekarang bekerja untuk perkebunan sawit PT. Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT. Putera Manunggal Perkasa (PMP), serta pabrik sagu PT. ANJ Agri Papua (ANJAP).
Kepala Hubungan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan wilayah Papua Barat, Gritje Fonataba menyampaikan, karyawan adalah aset penting yang menjalankan roda investasi perusahaan di Papua Barat. Perusahaan memiliki komitmen kuat untuk menyerap tenaga kerja lokal yang memiliki pendidikan dan keterampilan sesuai bidang yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
"Dari 244 karyawan kami yang merupakan orang asli Papua, yang terbanyak adalah dari suku Iwaro sebanyak 123 orang. Ini merupakan sebuah pencapaian bagi kami,” kata Gritje Fonataba.
Karyawan OAP sebagai pengawas mesin vakum pengering pati sagu yang bekerja untuk PT ANJ Agri Papua (ANJAP), pabrik pati sagu di Kabupaten Sorong Selatan,Foto: ANJ
Menanggapi kritik bahwa ANJ lebih mengutamakan tenaga kerja dari luar Papua, Kepala Sumber Daya Manusia wilayah Papua Barat, Wasikun menjelaskan bahwa, ada sekitar 2.500 pekerja di PPM, PMP dan ANJAP. Baik yang dipekerjakan langsung oleh ketiga perusahaan tersebut (sekitar 40%) dan sisanya melalui para kontraktor.
Posisi staf dan non-staf di PPM, PMP dan ANJAP, saat ini diisi oleh total 555 pekerja lokal (orang asli Papua dan kelahiran Papua). Jumlah itu mewakili 58%, sedangkan sisanya 42% dari luar Papua.
“Perusahaan membutuhkan tenaga yang terampil, terdidik dan terlatih. Untuk mengatasi kesenjangan ketersediaan dalam memenuhi kebutuhan itu, perusahaan menyelenggarakan berbagai pelatihan yang terstruktur, antara lain pelatihan vokasi,” ujar Wasikun.
ADVERTISEMENT
Selain pelatihan ini dilakukan di internal perusahaan dalam bentuk pelatihan maksimal tiga jam setiap hari, perusahaan juga mengirimkan pekerja misalnya operator pabrik, regu tanggap darurat untuk dilatih di kebun Grup ANJ di lokasi di luar Papua. Seperti di kebun Sumatera Utara, Kalimantan Barat atau Belitung. Sejauh ini, lanjutnya, sudah ada 12 orang asli Papua yang berada dalam posisi staf dan 18 pekerja lokal yang tengah menjalani pelatihan vokasi sejak akhir 2018.
Sejalan dengan target penyelesaian pabrik kelapa sawit di PMP, sambung Wasikun, ANJ sudah menyampaikan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sorong Selatan bahwa tahun ini ANJ membutuhkan sekitar 1.500 orang calon tenaga kerja untuk posisi staf dan non-staf.
ADVERTISEMENT
Wasikun juga menjelaskan bahwa selama tiga hari (28/01–30/01) di bulan Januari, perwakilan ANJ telah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Teminabuan dan memperoleh persetujuan untuk proses perekrutan calon tenaga kerja di tahun 2019.
"Perkebunan ANJ di Papua Barat memang belum menghasilkan minyak kelapa sawit, namun masyarakat telah menikmati pendapatan yang stabil. Selain itu layanan kesehatan gratis bagi masyarakat, pengembangan keterampilan dan potensi peningkatan karir," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, hingga akhir 2017 keberadaan perusahaan melalui upah tenaga kerja, telah memberi kontribusi lebih dari Rp 35 milyar yang turut menggerakkan ekonomi daerah. Di luar itu, perusahaan melakukan program pelibatan dan pengembangan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Dirinya pun menyampaikan bahwa, PPM dan PMP adalah badan hukum yang beroperasi di wilayah Sorong Selatan berdasarkan izin-izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Perusahaan selalu tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bahkan ANJ secara proaktif menerapkan kebijakan untuk memastikan kegiatan perusahaan, sejalan dengan visinya untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan alam.
Pewarta:Edita