Demo Tolak DOB di Kota Sorong Berujung Aksi Bakar Pisang dan Makan Bersama

Konten Media Partner
14 Juli 2022 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petisi Rakyat Papua se-Sorong Raya melakukan aksi demo tolak DOB dan otsus, di dekat traffic light Terminal Remu, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (14/7), foto: Yanti/BalleoNEWS
zoom-in-whitePerbesar
Petisi Rakyat Papua se-Sorong Raya melakukan aksi demo tolak DOB dan otsus, di dekat traffic light Terminal Remu, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (14/7), foto: Yanti/BalleoNEWS
ADVERTISEMENT
Petisi Rakyat Papua se-Sorong Raya melakukan aksi bakar pisang, di belakang trotoar dekat traffic light Terminal Remu, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (14/7).
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Ketua DPRD Kota Sorong Petronela Kambuaya, yang tidak pernah mau menemui massa aksi saat melakukan aksi demo tolak DOB dan cabut Otsus.
Kecewa tidak pernah bertemu dengan Ketua DPRD Kota Sorong, Petisi Rakyat Papua se-Sorong Raya melakukan aksi bakar pisang dan makan bersama, disamping traffic light Terminal Remu, Kota Sorong, Kamis (14/7), foto: Yanti/BalleoNEWS
Juru bicara Petisi Rakyat Papua se-Sorong Raya Jener Naa mengatakan, selama 14 kali mereka melakukan aksi demo ke Kantor DPRD Kota Sorong dan juga kantor Wali Kota Sorong, pihaknya sama sekali tidak pernah bertemu dengan Ketua DPRD dan juga Wali Kota Sorong.
"Kami masa aksi protes karena Ketua DPRD tidak pernah mau menemui kita, makanya masa aksi protes dengan cara bakar pisang. Kita lakukan ini bukan bermaksud untuk mengganggu aktivitas masyarakat di sini, tapi hanya sebagai bentuk kekecewaan kita karena tidak bisa bertemu dengan Ketua DPRD," ungkapnya kepada awak media.
Massa aksi tolak DOB di Kota Sorong bakar pisang dan makan bersama, foto: Yanti/BalleoNEWS
Lanjutnya, sebenarnya massa aksi mau melakukan aksi demo ke Kantor DPRD Kota Sorong. Akan tetapi karena mereka tidak merespons dengan baik dan beralasan bahwa hampir semua anggota DPRD Kota Sorong keluar daerah, makanya mereka menggelar aksi demo damai di depan Toko Elin samping traffic light Terminal Remu.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya kita mau kasih lumpuh jalan, tapi berdasarkan kesepakatan bersama kami hanya beli pisang dan bakar di sini kemudian kami makan bersama. Di sini kami tahu mekanisme aksi demo itu bagaimana itu, makanya kami hanya bakar pisang di belakang trotoar dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat," ujarnya.
Meskipun Ketua DPRD Kota Sorong belum mau bertemu dengan mereka, sambung Jener, namun pihaknya berkomitmen akan tetap turun dengan konsolidasi massa aksi yang lebih besar lagi untuk menduduki Kota Sorong.
Juru bicara Petisi Rakyat Papua se-Sorong Raya Jener Naa, foto: Yanti/BalleoNEWS
"Aspirasi pernyataan sikap kami tidak akan dibaca di jalanan, tetapi akan dibaca di depan Ketua DPRD Kota Sorong. Di sini kami menyatakan sikap tolak pemekaran Papua Barat Daya dan pemekaran-pemekaran lainnya yang ada di tanah Papua. Kemudian kami minta agar pemerintah mencabut otonomi khusus Papua dan segera batalkan izin HGU perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tambrauw serta menolak kawasan ekonomi khusus di Kabupaten Sorong," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kabag Ops Polres Sorong Kota Kompol M Nur Makmur menyatakan, untuk mengawal aksi demo hari ini, pihaknya menerjunkan sebanyak 250 personel gabungan Polres Sorong Kota dan Brimob Detasemen Sorong.
Aparat Kepolisian Polres Sorong Kota mengawal jalannya aksi demo tolak DOB di Kota Sorong, foto: Yanti/BalleoNEWS
"Massa aksi memang mengajukan surat ke Polres Sorong Kota untuk melakukan aksi demo, akan tetapi kami tidak mengizinkan untuk dilakukan aksi tersebut. Meskipun demikian, kami tetap mengawal aksi demo sampai dengan selesai berjalan lancar dan aman," bebernya.
Kabag Ops Polres Sorong Kota Kompol M Nur Makmur, foto: Yanti/BalleoNEWS
Lanjut Kabag Ops, untuk saat ini situasi di Kota Sorong aman, tertib dan terkendali. Di mana aktivitas masyarakat sama sekali tidak terganggu, meskipun dilakukannya aksi demo tolak DOB.
"Tadi memang sempat mau dibubarkan apabila kita ingatkan tidak mau bubar, maka akan dibubarkan. Tapi untungnya mereka langsung membubarkan diri, karena masyarakat juga mau melaksanakan aktivitas yang lain. Aksi demo diizinkan sampai jam lima sore," pungkasnya.
ADVERTISEMENT