Di Kota Sorong SDM Meningkat, tapi Prilaku Warga Buruk

Konten Media Partner
12 Juni 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sampah berserakan di salah satu tempat di Kota Sorong. Foto: Istimewa
Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong melalui Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), senantiasa menyosialisasikan tentang pentingnya menjaga kebersihan. Salah satu pola yang digunakan, adalah langsung turun ke lapangan membersihkan sampah.
ADVERTISEMENT
Pola yang digunakan, ini diyakini bisa mengubah prilaku masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat, untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga kebersihan bisa tetap terjaga.
“Ada tiga hal yang diamati di kota Sorong, yaitu sumber daya, manusia meningkat, sikap warga baik tapi perilaku warganya kurang terpuji, karena suka membuang sampah sembarangan," ujar Kepala Dinas PPLH Kota Sorong, Julian Kelly Kambu di sela aksi bersih-bersih sampah yang dilaksanakan, Selasa (11/6).
Dinas PPLH melakukan pembersihan ragam sampah plastik di sekitar PLTD Klasaman di kilo meter 9, Kelurahan Klasaman, Distrik Sorong Timur. Daerah ini merupakan salah satu titik yang sering dilanda banjir ketika hujan mengguyur kota Sorong.
Tumpukan sampah plastik yang menutupi saluran drainase di sekitar PLTD Klamasan. Foto: ana/balleo-kumparan
Menurut Jualian Kelly, dengan memberikan edukasi dan pendidikan langsung di lapangan, tidak saja menumbuhkan kesadaran warga tetapi melalui upaya ini diyakini bisa mengubah prilaku masyarakat sehingga semakin peduli terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Untuk mengubah perilaku yang kurang terpuji harus dilakukan sosialisasi dari waktu ke waktu. Untuk mengubah perilaku tidak bisa dalam waktu satu hari tapi butuh waktu,” ujar dia.
Dengan adanya kesadaran tinggi warga, lanjut Julian Kelly, permasalahan sampah bisa diatasi dengan maksimal. Misalnya, tumpukan-tumpukan sampah yang terdapat di sejumlah titik di kota Sorong, bisa dibersihkan tanpa ada rasa saling baku harap antara warga dengan petugas kebersihan.
“Partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan harus terus ditingkatkan. Tidak boleh saling berharap," ujar dia.
Julian Kelly menambahkan, beberapa faktor yang menyebabkan kota Sorong sering dikepung bajir di saat musim hujan. Diantaranya, tumpukan material Galian C menutupi hampir semua saluran drainase dan sampah yang dibuang bukan pada tempatnya.
ADVERTISEMENT
“Kami juga minta agar usaha galian c segera ditutup. Kita harus keras, kalau tidak tegas maka pada saat banjir nanti kita semua saling menyalahkan, bahkan masyarakat menyalahkan pemerintah," tukasnya.
Pewarta : Ana
Editor: Abdul R.F