Diduga Karena Limbah Minyak, Ratusan Ikan dan Udang Ditemukan Mati

Konten Media Partner
1 Mei 2019 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik Hak ulayat  dari suku Maralol, Mesak Moifilit. Foto: balleo-kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik Hak ulayat dari suku Maralol, Mesak Moifilit. Foto: balleo-kumparan
ADVERTISEMENT
Warga Kampung Maralol, Distrik Salawati Tengah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat menemukan ratusan ikan dan udang yang sudah mati hingga membusuk terapung di sungai Maralol. Warga menduga matinya ratusan ikan di sungai Maralol tersebut, akibat pencemaran limbah minyak, sebab letak sungai tidak jauh dari pusat produksi minyak dan gas bumi Join Operating Body (JOB) Pertamina Petrochina Salawati.
ADVERTISEMENT
Tokoh adat dan juga pemilik hak ulayat Sungai  Maralol, Mesak Moifilit di Sorong, mengatakan bahwa matinya ratusan ikan dan udang di sungai Maralol pada pertengahan April 2019 diduga kuat akibat air limbah perusahaan  JOB Pertamina Petrochina.
"Saluran pembuangan air limbah minyak JOB Pertamina Petrochina terhubung dengan sungai Maralol. Namun pihak perusahaan mengatakan bahwa limbah tersebut tidak membahayakan ekosistem yang ada,"ujar Mesak, Rabu (01/04).
Sungai Maralol tempat pembuangan limbah minyak. Foto:balleo-kumparan
Mesak menceritakan bahwa dahulu sungai Maralol adalah sumber kehidupan bagi orang tua mereka. Air sungai Maralol digunakan untuk mandi, mencuci dan sumber air tersebut guna menokok dan meramas sagu yang merupakan makanan pokok masyarakat setempat.
Menurut dia, setelah perusahaan beroperasi sejak 1990 hingga sekarang masyarakat kampung Maralol tidak lagi menggunakan air sungai Maralol. Pernah ada himbauan pihak perusahaan kepada masyarakat bahwa sungai tersebut sudah tercampur berbahan kimia.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, pihak perusahaan menyatakan kepada masyarakat bahwa setiap tahun mereka melakukan pengecekan pembuangan limbah air produksi minyak bumi ke sungai Maralol dan tidak membahayakan ekosistem.
Sungai yang sudah tercemar dengan limbah minyak. Foto:balleo-kumparan
"Namun April 2019 ratusan ikan dan udang mati membusuk terapung di sungai Maralol yang diduga kuat akibat limbah yang dibuang bertahun tahun ke sungai tersebut," jelasnya.
Dia menegaskan, masyarakat telah mengambil bangkai ikan dan udang tersebut guna diperlihatkan kepada pihak perusahaan agar bertanggung jawab atas pencemaran yang merugikan masyarakat adat tersebut.
"Kami menuntut pihak perusahaan guna memberikan kompensasi kepada masyarakat adat pemilik ulayat yang dirugikan dengan pencemaran sungai Maralol tersebut. Kami juga minta pemerintah daerah guna meninjau lokasi pencemaran lingkungan itu," tambah dia.
Jawaban Pihak Pertamina
ADVERTISEMENT
Pihak Pertamina membatah dengan tegas terkait pencemaran lingkungan yang dilakukan pihak JOB Pertamina - Petroicihna Salawati (JOB P-PS). Menurut Pertamina pencemaran air Sungai Maralol, di Kabupaten Sorong, Papua Barat yang diakibatkan oleh limbah dari JOB P-PS tidak benar. Pasalnya berdasarkan hasil pengujian terhadap kualitas air limbah dan air sungai Maralol yang dilakukan pada tanggal (2/05) tidak ditemukan adanya indikasi pencemaran Suangi Maralol.
Pertamina secara rutin selama tiga bulan sekali melakukan pemeriksaan dan melaporkan kepada KLHK Dinas Lingungan hidup Kabupaten Sorong, dan Dinas Lingkungan hidup Papua Barat. Hal itu disampaikan pihak pertamina melalui surat keberatan tertanggal (20/05), yang ditandatangani oleh Elison Simbolon.
Pertamina mengatakan, pengkajian air limba terproduksi oleh laboratorium independen akreditasi KAN setiap bulan dilakuakan dan dilaporkan setiap bulan sekali kepada KLHK dan Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Sorong, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Pihak polres Sorong juga melakukan penyisiran dan pemeriksaan pada tempat yang diduga terjadinya pencemaran pada (03/05), namun tidak menemukan adanya indikasi pencemaran. Hal serupa juga dilakukan SKKMigas Pamalu dan pihak Dinas Lingkungan Hidup membahas terjadinya diugaan pencemaran yang terjadi pada Sungai Maralol pada (09/05) namun tidak menemukan adanya pencemaran lingkungan.
Pewarta: Lq_Xkasa