Dir Binmas Polda PB:Narkoba Sudah Masuk ke Kalangan Pondok Pasantren

Konten Media Partner
16 Oktober 2019 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Binmas Polda Papua Barat saat memberikan materi dalam Seminar Narkoba, foto: Arfat
ADVERTISEMENT
Direktur Pembinaan Masyarakat ( Dir Binmas) Polda Papua Barat, Kombes Pol. Harri Muhharam, SIK ketika memberikan materi dalam seminar Narkoba yang digagas oleh Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Papua Barat, di Rumah Makan Belia Kaimana, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, perlu diingat bahwa penggunaan narkoba, baik sekedar untuk mencoba – coba maupun pengguna yang sudah kecanduan efeknya sangat besar. Salah satunya yakni, butuh waktu yang sangat lama untuk memulihkan paska pemakaian narkoba serta besar kemungkinan susah untuk disembuhkan.
“Narkoba cukup luar biasa, perlu diingat bahwa kalau narkoba ini sekali saja dipakai maupun ditelan, oleh kita maupun anak – anak kita maka itu akan susah kembalinya. Walaupun hal itu, berdasarkan persentasi sangat kecil akan tetapi ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, yakni masuk penjara, sakit dan mati,” jelas Dir Binmas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Harri Muhharam, SIK saat membawakan materi seminar narkoba.
Dijelaskan, jika sudah terlanjur menggunakan narkoba bahkan sudah dalam tingkat kecanduan pasti akan menimpa pengguna narkoba. Namun lelaki, yang telah memikul tiga melati emas dipundaknya ini berharap agar hal tersebut jangan sampai terjadi bagi para pemuda di Kaimana.
ADVERTISEMENT
“Mudah – mudahan kita tidak memilih ketiganya, dan narkoba ini pengguna serta korbannya bukan saja mereka yang level sosialnya dibawah. Akan tetapi mereka juga yang level kehidupannya, diatas sudah menjadi korban serta pengguna dari narkoba ini,” terangnya.
Dalam materinya juga, lelaki asal Jawa Barat ini mengakui jika pengguna dan korban narkoba, tidak memandang status baik itu pelajar, orang tua. Menurutnya dikalangan pasantren pun sudah ada penggunanya. Meski dalam pemaparan materinya, tidak disebutkan pasantren mana yang dimaksud olehnya.
Foto bersama dengan peserta Seminar Narkoba, foto: Arfat
“Korbannya sampai ke artis, bahkan kelompok – kelompok di Pasantren. Di Pasantren dulunya masuk, sudah banyak seperti narkoba. Narkoba tidak pernah melihat, siapa yang menjadi korban, sekolahnya rendah atau tinggi. Tidak melihat miskin atau kaya, pejabat atau bukan kena semua. Bahkan sampai ke anak – anak,”katanya.
ADVERTISEMENT
Diakhir materinya, Harri menyampaikan himbauan Kapolri kepada masyarakat untuk memberi dukungan kepada Kepolisian. Dukungan yang dimaksud menurutnya, yakni masyarakat diminta untuk bersuara ketika ada indikasi kejahatan. Dan kepolisian nantinya yang akan mengambil tindakan Hukum dilapangan.
“Tetapi dukungannya bersuaralah kata bapak Kapolri, masyarakat diminta untuk bersuara. Mendukung untuk Indonesia ini damai, terpelihara keamanan dan ketertiban masyarakatnya,”pungkasnya.
Reporter: Arfat