Drama Singkat Protes Warga Kepada Pemerintah Tambrauw Dibawakan Saat HUT

Konten Media Partner
3 November 2020 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak masyarakat yang mainkan sebuah drama saat HUT Tambrauw ke 12 Tahun. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tampak masyarakat yang mainkan sebuah drama saat HUT Tambrauw ke 12 Tahun. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Walaupun Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat disibukan dengan kegembiraan hati merayakan momentum HUT ke 12. Ternyata mengisahkan sebuah pengalaman pahit dan keluh kesah dari masyarakat Tambrauw, khususnya warga di Distrik Fef terkait dengan kondisi ibu kota Fef yang masih minim pembangunan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Keluh kesah masyarakat ini tidak tersampaikan secara langsung namun disampaikan melalui sebuah drama singkat yang sarat maknanya.
Di dalam drama yang berdurasi 10 menit, Yulita warga Fef mengisahkan Kabupaten Tambrauw sudah mandiri dan lepas dari Kabupaten Sorong, kurang lebih 12 tahun namun realitas pembangunan infrastruktur di ibu kota di Distrik Fef masih berjalan di tempat.
Disebutkan ibu kota Kabupaten Tambrauw bagaikan tempat singgahan para elit tanpa melihat kondisi kehidupan ibu kota dan warganya.
"Para petinggi jadikan Fef hanya singgahan saja, datang sidang dan ambil uang lalu pulang hambur di Sorong dan Manokwari akhirnya Fef tinggal seperti ini tanpa perubahan," akunya dalam drama singkat pada perayaan HUT 12 Kabupaten Tambrauw pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan tegas Yulita menyampaikan jangan jadikan ibu kota Tambrauw Senin-Kamis kemudian hari-hari selanjutnya bagaikan kota mati tanpa penghuni warga ASN.
Atas dasar itulah masyarakat Fef desak Pemerintah Kabupaten Tambrauw agar berdomisili di Fef sehingga kota tersebut menjadi ramai dan perputaran ekonomi pun berjalan normal dan lancar.
Reporter: Vini