Harga Cabai Rawit di Kota Sorong Melonjak Jadi Rp 200.000 per Kg

Konten Media Partner
13 April 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Sentral Remu, Kota Sorong, Papua Barat. Foto: Yanti
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Sentral Remu, Kota Sorong, Papua Barat. Foto: Yanti
ADVERTISEMENT
Karantina wilayah di Kota Sorong, Papua Barat, akibat wabah Virus COVID-19 sudah berlangsung hampir dua pekan lamanya. Lantaran tidak dibukanya akses di Bandara Deo dan Pelabuhan Sorong, membuat sejumlah bahan pokok (Bapok) dan barang kebutuhan lainnya, mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu barang kebutuhan yang mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan, yaitu cabai rawit. Berdasarkan pantauan Balleo News, di Pasar Sentral Remu, Kota Sorong, Papua Barat, harga cabai rawit tembus Rp 200.000 per kg. Kenaikan harga tersebut, dipicu tidak adanya pasokan cabai rawit dari luar Kota Sorong.
Pedagang hanya berharap pasokan cabai rawit dari petani lokal Sorong, foto : Yanti
"Harga cabai rawit naik sejak lima hari yang lalu. Naiknya karena kita hanya ambil dari petani lokal yang ada di Sorong, karena hasil panen mereka juga terbatas makanya harganya naik sekali," tutur beberapa pedagang saat bincang-bincang dengan Reporter Balleo News, Senin (12/4).
Menurut para pedagang, biasanya mereka mendapatkan suplai cabai rawit dari Pulau Seram. Namun lantaran tidak adanya kapal yang masuk dari Pulau Seram, membuat mereka hanya berharap pasokan cabai rawit dari petani lokal Sorong. "Kalau harga beli murah, pasti kami jual juga murah. Tapi kalau harga beli mahal, ya pasti kami jual juga mahal. Kita berharap saja ada kapal dari Pulau Seram yang masuk ke Sorong, supaya harga cabai rawit bisa turun. Kalau tidak ada kapal yang masuk, ya bisa jadi harga cabai akan terus naik mbak," bebernya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dihimpun Balleo News, harga cabai rawit di Kota Sorong sudah beberapa kali mengalami kenaikan. Yaitu sebelum merebaknya Virus COVID-19, harga cabai rawit hanya Rp 20.000 per kg. Kemudian naik menjadi Rp 30.000 per kg, naik lagi menjadi Rp 40.000 kg. Selanjutnya Rp 60.000 per kg, naik Rp 100.000 per kg, naik menjadi Rp 110.000 per kg. Setelah diberlakukannya karantina wilayah, harga cabai rawit naik menjadi Rp 140.000 per kg dan sekarang tembus Rp 200.000 per kg.
Selain itu, agar ibu-ibu dapat membeli cabai rawit tanpa harus menguras kantong mereka, para pedagang juga menyediakan dan menjual cabai rawit dalam bentuk eceran. Yaitu eceran dengan harga mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 20.000 per bungkusnya.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!