Hutan dan Alam Kabupaten Sorong Berpotensi Menghasilkan Produk Herbal

Konten Media Partner
21 Mei 2022 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teh gaharus merupakan salah satu produk herbal yang diambil dari hutan Kabupaten Sorong.
zoom-in-whitePerbesar
Teh gaharus merupakan salah satu produk herbal yang diambil dari hutan Kabupaten Sorong.
ADVERTISEMENT
Potensi alam dan hutan Kabupaten Sorong (Kabsor) sangat melimpah untuk dikembangkan dan dikelolah menjadi produk herbal dengan ekonomis tinggi. Kini sudah terbukti sejumlah produk herbal seperti madu hutan, teh gaharu, teh sarmut (sarang semut) dan lawang fresh berhasil diproduksi menggunakan sistem produksi modern yang hasilnya berasal dari hutan Kabupaten Sorong.
ADVERTISEMENT
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit dua Sorong, Melkianus Su mengatakan, produk lokal yang kini telah diproduksi secara baik merupakan sebuah inovasi baru untuk menjawab keterbatasan produksi sebelumnya. Karena sebelumnya masyarakat masih mengandalkan metode produksi tradisional untuk kebutuhan terbatas. Namun kini dengan sebuah gebrakan inovasi ini dengan harapan bahwa, produk lokal ini bisa mendapatkan pasar yang begitu besar baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional.
Madu hutan merupakan produk lokal dengan bahan bakunya diambil dari hutan Kabupaten Sorong.
Mencapai sebuah inovasi baru dalam proses produksi bahan baku hasil hutan, sebutnya, KPHP memberikan pendampingan dan fasilitas kepada masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) untuk memproduksi salah satu hasil hutan seperti teh sarang semut dari Distrik Maudus.
"Masyarakat Moi punya potensi hutan yang menghasilkan berpotensi menghasilka dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dulu mereka produksi secara tradisional kemudian kami jadi untuk memberikan sentuhan melalui pendampingan dalam produksi hasil hutan dengan metode produksi modern," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Disebutkan, pendampingan ini merupakan sebuah upaya pemberdayaan terhadap masyadakat untuk lebih optimis mengolah hasil alamnya menjadi bernilai ekonomis tinggi. Makanya hasil dari pendampingan terus menerus itu, lanjutnya produksi meodern dioperasi langsung oleh masyarakat itu sendiri.
Kepala KPKP Unit II Sorong, Melkianus Su
"Produk kita sudah mendapatkan ijin layak jual dari BPOM dan memperoleh lebel halal untuk siap dikonsumsi," tutupnya.
Reporter: Vini