Kepala UPTD KPHL Unit 2 Kecewa Mobil Damkar Tidak Datang Padamkan Api

Konten Media Partner
19 November 2019 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak para petugas UPTD KPHL mencoba padamkan api dengan peralatan seadanya, foto : Ana
zoom-in-whitePerbesar
Tampak para petugas UPTD KPHL mencoba padamkan api dengan peralatan seadanya, foto : Ana
ADVERTISEMENT
Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit 2 Sorong Ina Rosalina Sikirit merasa kecewa, lantaran hingga malam ini, tidak ada satupun mobil pemadam kebakaran maupun mobil tangki air yang naik ke tempat kebakaran yang berada di Puncak Vihara Worot Klademak 1 Gunung.
ADVERTISEMENT
Padahal, api yang membakar lahan kawasan rehabilitasi hutan yang berada di Puncak Vihara Worot Klademak 1 Gunung Distrik Sorong, Kota Sorong Provinsi Papua Barat, hingga sore ini pukul 18.00 WIT belum kunjung dapat dipadamkan. Hal ini dikarenakan angin masih terus bertiup kencang, sehingga dengan mudah membakar tanaman yang berada di kawasan tersebut.
Selain itu, tidak ada satupun mobil pemadam kebakaran maupun mobil tangki air yang naik ke tempat kebakaran untuk memadamkan api. Pantauan Balleo News, para pegawai UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit 2 Sorong, mencoba untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Yaitu mereka menggunakan pacul, kayu yang diikat dengan has nyamuk dan juga ranting pohon. Sambil membanting peralatan yang mereka pegang, dengan harapan dapat memadamkan api walaupun tidak semua padam.
Sebagian titik sudah dapat dipadamkan dengan peralatan seadanya, foto : Ana
Kebakaran yang membakar kawasan rehabilitasi hutan tersebut, tampak mengelilingi gedung Kantor Kawasan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Keadaan di kawasan tersebut sudah mulai gelap tertutup asap dan juga dikarenakan sudah menjelang malam. Jika api yang masih menjalar ke tengah hutan tidak segera dipadamkan, dikhawatirkan api akan menjalar sampai ke pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
Terkait adanya kebakaran di kawasan rehabilitasi hutan, Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit 2 Sorong Ina Rosalina Sikirit angkat bicara. Ditemui saat memantau langsung kebakaran hutan, Ina mengatakan bahwa kejadian kebakaran sudah sering terjadi di kawasan tersebut ketika memasuki musim panas.
"Ya kita ketahui bersama bahwa hampir dua minggu belakangan ini kan cuaca di kota sorong sangat panas, apalagi di puncak vihara ini anginnya cukup kencang. Di sekitar kawasan ini, memang sering terjadi kebakaran. Saya juga tidak tahu apa penyebabnya, mungkin ada orang lewat dan buang puntung rokok atau ada yang buang bekas bakaran korek api, sehingga membuat terjadi kebakaran," ungkapnya.
Menurut Ina, kebakaran yang terjadi saat ini masih belum diketahui apa penyebabnya. Dirinya juga tidak mau menuduh apakah ada orang yang sengaja membakar atau tidak. "Aktivitas di kawasan ini cukup terbuka untuk siapa saja boleh naik dan menikmati pemandangan dari atas puncak sini. Ada yang naik pacaran disini, ada juga yang minum minuman keras di kawasan ini," ujarnya.
Tampak api mulai mendekati Kantor Kawasan Rehabilitasi Hutan Kota Sorong, foto : Ana
Diakuinya, UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit 2 Sorong memiliki keterbatasan. Baik keterbasan pegawai maupun peralatan yang dimiliki. Sehingga jika terjadi kebakaran seperti saat ini, pihaknya hanya bisa menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan api dan juga berharap bantuan dari mobil pemadam kebakaran maupun mobil tangki air.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah mencoba menghubungi petugas mobil pemadam kebakaran agar bisa segera naik ke tempat kebakaran untuk memadamkan api, namun hingga malam ini mobil damkar tidak kunjung datang. Dirinya juga sudah langsung menghubungi mobil tangki air, namun tidak ada satupun juga yang bersedia naik ke tempat kejadian.
"Saya sudah hubungi kepala dinas pemadam kebakaran tapi katanya tunggu perintah baru mereka bisa turun. Saya tidak tahu SOP di dinas itu seperti apa, padahal ini keadaan yang sangat darurat sekali. Kalau dibilang kecewa, jujur saja saya sangat kecewa sekali, harusnya kalau keadaan begini mereka tidak perlu tunggu perintah baru bergerak," tutur UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit 2 Sorong dengan raut wajah kecewa.
ADVERTISEMENT
Dijelaskannya, kawasan tersebut juga merupakan kawasan tempat persemaian banyak tanaman. Selain itu, pihaknya juga sudah beberapa kali melakukan reboisasi atau penanaman pohon di kawasan tersebut, dengan harapan kawasan tersebut dapat menjadi paru-paru untuk Kota Sorong. "Ini masuk kawasan yang berbatasan dengan hutan lindung," tandasnya.