news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Jeni UN Sendiri: Sakit Mata lalu Dipisah dari Teman-temannya

Konten Media Partner
23 April 2019 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeni Selfiana Doku saat mengikuti UN di SD YPK Teminabuan. Foto: Fransukus X.Ea/balleo-kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jeni Selfiana Doku saat mengikuti UN di SD YPK Teminabuan. Foto: Fransukus X.Ea/balleo-kumparan
ADVERTISEMENT
Dengan mengenakan seragam putih-merah khas siswa Sekolah Dasar (SD) pada umumnya, Jeni Selfiana Doku bersemangat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) bersama 160 siswa peserta lainnya di SD YPK Maranata, Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT
Meski kedua matanya tidak dapat melihat dan harus mengerjakan soal di ruangan terpisah, tetapi siswa SD Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Teminabuan, Sorong Selatan, Papua Barat, itu tetap tegar.
Joenida, ibu kandung Jeni, mengungkapkan bahwa anaknya menderita sakit mata sejak November 2018. Pada akhirnya, penyakit itulah yang menyebabkan Jeni menjadi tidak bisa melihat.
"Awalnya Jeni mengalami mimisan, sejak November 2018 sampai Januari 2019. Pada saat itu, Jeni tidak masuk sekolah. Pada bulan Maret dirinya terpaksa mengikuti UN walaupun dalam keadaan sakit. Saat itu, Jeni masih dalam keadaan sakit," ujar Joenida, ibu kandung Jeni ketika ditemui wartawan pada Selasa (23/4).
Siswa SD Rayon Satu Kabupaten Sorong Selatan sedang mengikuti UN. Foto:Fransukus X Ea/balleo-kumparan
Jeni diduga terlalu banyak mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu, sehingga menyebabkan kedua matanya tak dapat melihat dan mengalami pembengkakan pada matanya.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter mata. Dokter menyarankan agar Jeni menggunakan kacamata. Hingga kini, belum bisa menggunakan kacamata karena Jeni masih mengalami kesakitan. Saran dokter setelah pembengkakan matanya sembuh baru menggunakan kaca mata," ujar Joenida.
Soedarmono Kepala Sekolah SD YPPK Teminabuan. Foto:Paul/balleo-kumparan
Joenida menyebut, Jeni tak ingin satu kelas dengan siswa lainnya karena ia malu dengan kondisinya yang tidak dapat membaca. Oleh karena itu, ia mengikuti ujian didampingi ibunya di ruangan terpisah.
"Jeni tidak mau satu kelas dengan temannya karena malu. Sehingga saya mendampinginya mengikuti UN," ujar Joenida.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah SD YPPK Teminabuan, Sudarmono, membenarkan hal tersebut.
"Iya benar ada siswa atas nama Jeni Selfiana Doku mengalami sakit mata sehingga orang tuanya mendampingi saat mengikuti ujian," ujarnya Sudarmono, ketika dikonfirmasi secara terpisah, Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT
Pewarta: Fransiksu X.Ea