Kisah Polisi di Manokwari, Berkuda demi Berantas Buta Aksara

Konten Media Partner
15 April 2019 7:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsuri saat berkuda untuk menjangkau anak-anak di Manokwari. Foto: Rol/balleo-kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Samsuri saat berkuda untuk menjangkau anak-anak di Manokwari. Foto: Rol/balleo-kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah dua tahun, Ajun Inspektur Polisi Dua (AIPDA) Samsuri menunggangi kuda kesayangannya demi menyediakan bahan bacaan untuk anak-anak di Kampung Wariori, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Ya, dengan kudanya itu, ia menyediakan perpustakan keliling.
ADVERTISEMENT
Samsuri punya alasan tersendiri perihal kenapa ia memilih menggunakan kuda. "Saya gunakan kuda sebagai perpustakan keliling agar anak-anak sekolah menjadi terhibur, dan merangsang minat baca para anak," ujarnya Senin (15/4).
Kegiatan ini dijalankannya dengan tujuan untuk memberantas buta aksara di Kampung Wariori. Ia berharap agar anak-anak Kampung Wariori dapat tumbuh menjadi generasi cerdas di Papua Barat.
"Saya berkeliling dengan menggunakan kuda untuk melayani anak-anak di SP 7 Kampung Wariori dan sekitarnya. Lebih baik menggunakan kuda karena medan yang cukup sulit untuk ditempuh. Adapun buku bacaan yang disiapkan di antaranya buku mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris," jelasnya.
Salah satu sekolah yang sudah rusak. Foto:Roli/balleo-kumparan
Samsuri, yang juga menjadi bagian dari Babinsa di Wariori ini, tidak sendirian dalam menjalankan kegiatan perpustakaan kelilingnya. Ia dibantu oleh rekannya yang bernama Nirwan. Nirwan membantunya untuk mendatangkan buku-buku dari Jakarta, melalui rekannya di Jakarta yang bernama Sudarso.
ADVERTISEMENT
Samsuri mengaku bahwa ia dan Nirwan ikhlas melayani anak-anak yang membutuhkan buku bacaan.
"Kita ingin menghilangkan buta aksara di Papua Barat. Selain itu juga, kita ikhlas dalam melayani anak-anak tanpa meminta imbalan apapun," kata Samsuri.