Kondisi Ruas Jalan Provinsi Miyah-Fef di Kabupaten Tambrauw Memprihatinkan

Konten Media Partner
29 Juni 2021 17:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak ruas jalan Miyah-Fef memprihatinkan.
zoom-in-whitePerbesar
Tampak ruas jalan Miyah-Fef memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Ruas jalan ini merupakan ruas jalan salah satu janji politik Gubernur Provinsi Papua Barat, Dominggus Mandacan untuk masyarakat Tambrauw ketika maju sebagai calon Gubernur tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Janji tersebut disampaikan bahwa jika rakyat tambrauw memilih dia, maka ruas jalan ini akan segera diaspal. Dengan janji tersebut 90% masyarakat Tambrauw memberikan suara bagi pasangan Dominggus-Lakatoni.
Namun sayangnya, kondisi yang terjadi, sejak terpilih dan dilantik bulan Mei tahun 2017 sampai mau turun kembali dibulan Mei 2022, kondisi jalan ini tetap sama dan belum tersentuh dengan baik.
Masyarakat hanya mampu sebatas bersuara tapi tak punya kuasa untuk mendesak janji itu terealisasi. Hanya berharap agar pemberi janji mengakui dengan berlandas pada beban tanggung jawab moral untuk membangun jalan yang telah dijanjikan.
Ruas jalan Miyah-Fef belum diperbaiki
Paul Baru, masyarakat Tambrauw menjelaskan ruas jalan ini cukup vital dan strategis bagi rakyat Tambrauw karena sebagai sarana untuk mendukung proses pelayanan pemerintah di ibu kota Kabupaten Tambrauw di Distrik Fef. Selain itu, ruas jalan ini juga merupakan jalur tercepat menuju Manokwari dan Sorong jika dibandingkan dengan jalur jalan trans Papua Barat rute Kabupaten Maybrat.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang terhormat bapak Gubernur Papua Barat, tim kerja, pembisik, dan SKPD teknis yang urus ruas jalan provinsi tolong lihat ruas jalan ini. Jalan ini merupakan salah satu indikator orang Tambrauw memilih bapak Gubernus untuk periode ke 2. Jadi Kalau jalan ini masih tetap sama dengan kondisi tahun 2017, yah jangan salahkan rakyat Tambrauw jika tidak memilih bapak di periode ke 2. Mereka akan berpaling memilih calon gubernur lain yang bisa tepati janji untuk rakyat Tambrauw," pintanya kepada media ini via WhatsApp, Selasa (29/6).
Jalan Miyah-Fef masih beralaskan tanah merah
Masyarakat Tambrauw tinggal menunggu realisasi janji Gubernur Provinsi Papua Barat yang telah disampaikan pada kampanye waktu itu. Pasalnya, tinggal satu tahun masa jabatan gubernur berakhir namun janji gubernur untuk membangun jalan Tambrauw belum ditepati hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini kemudian mendapat tanggapan serius dari DPRD Kabupaten Tambrauw melalui Wakil Ketua II DPRD, Yosep Airai. Menurutnya 90% masyarakat Tambrauw telah menyalurkan hak suaranya untuk memilih Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan kala itu.
Dengan harapan bahwa gubernur terpilih bisa membantu pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Tambrauw. Namun, sayangnya hingga detik ini realisasi janji tersebut belum ditepati.
"Harapan masyarakat agar sisa masa jabatan 1 tahun ini gubernur bisa menepati janji itu dengan membangun jalan dari Miyah Ke Fef, kemudian taman kota di Kantor Bupati Fef juga diselesaikan. Katanya sudah dianggarkan dana 60 miliar untuk pembangunan itu tapi nyatanya belum dibangun," akunya kepada media ini via telepon, Selasa (29/6).
Ruas jalan Miyah-Fef tampak longsor.
Ditegaskan jika alokasi dana provinsi tidak mencukupi, gubernur memiliki kewenangan mengeluarkan rekomendasi yang nantinya dilayangkan ke Mentri PUPR untuk membantu mengerjakan jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kemarin saya kawal Kementrian PUPR mereka bilang kalau dana daerah tidak mencukupi bisa dialikan status jalan itu ke Pusat supaya mereka yang menganggarkan," katanya.
Warga menyaksikan jalan yang rusak
Dia menambahkan, jika tidak segera mengambil kebijakan seperti itu maka kondisi jalan tersebut akan tinggal tetap seperti itu sampai kembali rusak.
Karena itu dirinya berharap kiranya Gubernur Papua Barat segera mengambil langkah strategis guna menjawab kebutuhan di Kabupaten Tambrauw sesuai dengan janji-janjinya.
Reporter: Vini