Naomi Netty Howay, Sosok Kartini Maybrat Tegakkan Gender Perempuan Papua

Konten Media Partner
16 Desember 2020 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dr. Naomi Netty Howay, S.Km., M.Kes
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Naomi Netty Howay, S.Km., M.Kes
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peran perempuan selalu dipandang rendah di mata Laki-laki. Tugas perempuan tidak terlepas dari dapur yang mana selalu ditempatkan di bagian belakang untuk melayani setiap tugas laki-laki.
ADVERTISEMENT
Munculnya Raden Ayu Kartini salah satu tokoh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia mengangkat derajat perempuan di kancah nasional bahkan dunia, dengan menunjukkan bahwa perempuan itu tidak bisa dipandang rendah, namun bisa tampil di depan untuk berjuang menghadapi penjajah. Oleh karena itu, RA Kartini berhasil mengangkat derajat perempuan; bahwa perempuan tidak bisa dipandang rendah dan mampu untuk tampil sebagai seseorang yang hebat dan harus diperhitungkan banyak orang.
Hal yang sama juga dilakukan salah seorang perempuan Papua di Kabupaten Maybrat dengan sikap kepemimpinan mencontoh RA Kartini. Ia adalah Ny. Dr. Naomi Netty Howay, S.Km., M.Kes., yang selalu peduli dan ingin menegakkan gender seorang perempuan khususnya perempuan Papua di mata masyarakat.Ia menyatakan bahwa perempuan Papua itu harus diperhitungkan juga oleh banyak orang.
Parah tokoh perempuan Papua Maybrat saat foto bersama.
Dirinya yang saat ini menjabat sebagai Kepala Inspektorat dan ketua TP-PKK Kabupaten Maybrat mengungkapkan bahwa seorang perempuan Papua harus bekerja keras agar bisa disegani oleh semua orang dan supaya tidak dianggap rendah oleh laki-laki. "Pemerintah Kabupaten Maybrat mempunyai kebijakan, yang disesuaikan dengan amanat Undang-undang Otsus, bahwa seorang perempuan Papua itu harus diberdayakan," Kata Naomi saat diwawancarai di sela-sela Pertemuan TP-PKK dengan PKK Distrik se-Kabupaten Maybrat di sekretariat Raker Sinode GKI, Selasa (15/12).
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Maybrat, kata Naomi, beberapa Perempuan Papua diberikan tanggungjawab oleh Bupati Drs. Bernard Sagrim, MM untuk memimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tak hanya itu, beberapa juga diberikan tanggungjawab sebagai Kepala Distrik. "Oleh karena itu, tanggungjawab yang telah diberikan, sebagai pemimpin perempuan, harus bekerja sesuai dengan tupoksi dan melayani dengan baik, sehingga perempuan Papua ini bisa disegani dan diperhitungkan oleh laki-laki kepada kita," jelas sosok perempuan yang tidak hanya berperan di lembaga pemerintahan, namun juga ikut terlibat di dalam lembaga keagamaan yakni sebagai Wakil ketua Klasis GKI Ayamaru.
Dr. Naomi Netty Howay, S.Km., M.Kes saat melakukan tugas Pelayanan di gereja.
Dirinya dengan tegas menolak bahwa perempuan harus di belakang saja; seperti yang terdapat dalam tradisi dan budaya selama ini bahwa laki-laki lah yang harus di depan. Menurut dia, di zaman sekarang, laki-laki dan perempuan itu sama derajatnya, seperti perlindungan dalam Undang-undang Otsus. "Tinggal bagaimana perempuan itu pandai menempatkan diri supaya dihargai dan diperhitungkan sebagai seorang perempuan yang juga tidak meninggalkan kodratnya sebagai ibu rumah tangga," pungkas Naomi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, tambah dia, perempuan Papua khususnya harus berperan aktif dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik agar bisa diperhitungkan oleh banyak orang, baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional.