Pemkab Kaimana RDP Bersama Pertamina dan Penyalur BBM Bahas Distribusi BBM

Konten Media Partner
23 September 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kaimana, Freddy Thie saat memipin RDP Bersama PT. Pertamina Kaimana dan Lembaga Penyalur BBM
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kaimana, Freddy Thie saat memipin RDP Bersama PT. Pertamina Kaimana dan Lembaga Penyalur BBM
ADVERTISEMENT
Keterlambatan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kaimana, menyebabkan antrean kendaraan bermotor dan jirigen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kaimana. Bahkan antrean kendaraan bermotor yang dominasi oleh sopir angkutan kota ini mencapai ratusan meter, untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite subsidi.
ADVERTISEMENT
Membahas guna mencari solusi pendistribusian BBM, Pemkab Kaimana yang dipimpin langsung oleh Bupati Kaimana, Freddy Thie, melakukan Rapat Dengar Pendapat atau RDP bersama PT. Pertamina, lembaga penyalur BBM, serta OPD teknis, di ruang rapat Kantor Bupati, Jumat (23/9).
Bupati Kaimana, Freddy Thie dalam sambutannya menegaskan dampak kenaikan harga BBM sangat besar dirasakan oleh masyarakat, salah satunya antrean kendaraan dan jirigen.
Bupati juga menegaskan telah menginstruksikan kepada OPD teknis untuk berkoordinasi dengan PT. Pertamina Kaimana, terkait data penyaluran BBM di SPBU, Pertashop dan APMS di Kaimana per harinya. Namun hingga kini data penyaluran BBM per hari belum didapatkan oleh Pemkab Kaimana.
Suasana RDP di Ruang Rapat Kantor Bupati Kaimana
“Karena kalau ada data baru bisa kita atur, pemerintah bisa intervensi dan mencari jalan keluar. Rupanya berdasarkan laporan dari asisten II, sudah dua kali koordinasi (ke) pihak Pertamina, untuk mendapatkan data ada persetujuan pimpinan yang berwenang,” tegas Bupati.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Bupati, pihaknya diminta untuk menyurati, dan sudah dua kali surati Pertamina namun sampai hari ini belum dapat data penyaluran BBM ke, SPBU, Pertashop dan APMS perhari.
“Kalau kita punya data, langkah-langkah apa yang akan kita ambil, mungkin saja pembatasan per orang dengan menggunakan kupon. Ataupun ada kebijakan dari Pertamina yang kita selaraskan, sehingga masalah ini bisa sama-sama kita minimalisasi. Sehingga tidak dimanfaatkan oknum tertentu di tengah kenaikan harga BBM ini,” katanya.
Bupati menegaskan telah memberikan peringatan kepada manager SPBU, untuk tidak menaikkan harga jual BBM, atau memberikan ruang kepada oknum tertentu untuk membeli BBM subsidi dalam jumlah banyak di SPBU.
“Karena berdampak kepada saya selaku Bupati. Jadi saya berharap, melalui rapat ini Pertamina bisa memberikan data,” tegasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Operation Head (OH) PT. Pertamina Kaimana, Muhamad Wahyu, dalam keterangannya menjelaskan soal lambatnya data pengeluaran BBM per hari. Dia misalkan jika Pertamina Kaimana, hanya sebatas jaga gudang, sedangkan untuk penjualannya ada di Manokwari.
“Jadi tugas kami di sini hanya memastikan BBM sampai ke SPBU dan Pertashop. Terkait hal itu, di kita itu hanya soal stock BBM aman untuk memenuhi permintaan dari lembaga penyalur dan SBM. Stock semua produk yang kita jual aman sampai 20 hari ke depan,” jelasnya.
Sedangkan untuk kuota, dan berapa yang dijual kata Wahyu, itu menjadi rana Sales Branch Manager (SBM) di Manokwari. Kami mengirim BBM sesuai dengan arahan SBM, dan telah ditetapkan oleh BPH Migas.
“Yang bisa mengeluarkan data itu hanya di bagian program yang ada di Jayapura, dan sudah kita sampaikan tentang permintaan data dari pemda dan juga teman-teman lain. Namun sampai hari ini data tersebut belum juga kita terima,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam RDP tersebut, Dandim 1804 Kaimana Letkol Inf. Chairi Suhanda, Sekda Kaimana, Drs. Donald R Wakum, dan perwakilan Kejari, Pengadilan Negeri Kaimana, dan pimpinan OPD.