Posisi Hilal Saat Matahari Terbenam di Kota Sorong, Papua Barat, Tak Dilihat

Konten Media Partner
11 Mei 2021 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Hisab Rukyat dan Tanda Waktu Kota Sorong Kisman Rahayaan, saat memantau hilal, foto : Yanti/Balleo News
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Hisab Rukyat dan Tanda Waktu Kota Sorong Kisman Rahayaan, saat memantau hilal, foto : Yanti/Balleo News
ADVERTISEMENT
Tim Hisab Rukyat dan Tanda Waktu Kota Sorong, Papua Barat, melaksanakan kegiatan Rukyatul Hilal 1 Syawal 1442 Hijriyah, di Kyriad Hotel Sorong, Selasa (11/5).
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Hisab Rukyat dan Tanda Waktu Kota Sorong Kisman Rahayaan mengatakan, maksud dilaksanakannya pertemuan hari ini yaitu, untuk menyaksikan langsung kegiatan Rukyatul Hilal agar menjadi satu masukan yang nanti akan diteruskan ke Pemerintah Pusat.
"Sebelumnya Tim Hisab dan Rukyat sudah melakukan rapat koordinasi dan diputuskan hari ini harus dilakukan pemantauan hilal lewat alat yang disediakan BMKG. Informasi dari BMKG bahwa hari ini posisi hilal masih berada dibawah angka 2, sedangkan besok (Rabu) sudah ada dititik 4,4. Untuk menentukan ini, tentunya kami mengharapkan adanya saran masukan dari semua pihak," ungkapnya.
Petugas BMKG Sorong saat memantau hilal, Selasa (11/5), foto : Yanti/Balleo News
Dibeberkannya, kaitan dengan penentuan 1 Syawal 1442 Hijriyah, maka disarankan kepada semua masjid yang ada di Kota Sorong untuk menunggu keputusan dari Menteri Agama berdasarkan keputusan dari Sidang Isbat, yang dilaksanakan terpusat di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Keputusan dari Menteri Agama harus ditaati oleh semua pihak, karena pedoman ada di Pemerintah Pusat. Apa yang kita laporkan, dijadikan sebagai pelaporan resmi dari Tim Hisab yang berasal dari Kota Sorong mewakili seluruh Papua Barat. Umat Islam harus menunggu keputusan dari Menag tentang penentuan 1 Syawal 1442 H," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sorong Abdul Manan Fakaubun menyatakan, malam ini shalat taraweh di Kota Sorong akan dilaksanakan setelah ada keputusan dari Menteri Agama tentang penentuan 1 Syawal 1442 Hijriyah.
Kepala BMKG Sorong Rully Oktavia Hermawan
"Karena prinsip dalam Islam yaitu, kita patut mentaati keputusan dari Pimpinan dalam hal ini Menteri Agama. Hal ini demi kemaslahatan umat Islam kedepan. Mari kita sama-sama mengikuti hasil keputusan dari Menag yang akan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian Kepala BMKG Sorong Rully Oktavia Hermawan menjelaskan, metode pengamatan hilal yang digunakan BMKG Sorong adalah dengan menggunakan Teleskop Detektor. Menurutnya, waktu konjungsi atau ijtima untuk Bulan Syawal 1442 Hijriyah akan terjadi pukul 01.59.47 WIT atau pukul 02.59.47 WITA atau pukul 03.59.47 WIT, pada Rabu 12 Mei 2021 Masehi.
"Yaitu saat nilai bujur ekliptika matahari dan bulan tepat sama 51,298 derajat. Konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam pada tanggal 12 Mei 2021, dengan periode sinodis bulan 29 hari 16 jam 29 menit," tegasnya.
Kepala BMKG Sorong menunjukkan posisi hilal, foto : Yanti/Balleo News
Lanjut Rully, ada sekitar 22 titik lokasi penentuan hilal, termasuk salah satunya yaitu Kota Sorong. Berdasarkan data hilal pada saat matahari terbenam sebagai Penentuan Awal Bulan Syawal 1442 Hijriyah di Kota Sorong pada Selasa 11 Mei 2021 yaitu, Tinggi Hilal -5°23'1", Elongasi 5°35'59", Fraksi Iluminasi 0,24 persen dan Umur Bulan -9 j 46 m 20 d.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan data kondisi dan keberadaan Hilal secara hisab (Tinggi Hilal, Kecerahan Hilal dan Posisi Hilal saat matahari terbenam) pada hari Selasa 11 Mei 2021 di Kota Sorong, dapat disimpulkan kemungkinan hilal tidak dapat dilihat," pungkas Kepala BMKG Sorong pada Pelaksanaan Kegiatan Rukyatul Hilal 1 Syawal 1442 Hijriyah bersama Tim Hisab Rukyat dan Tanda Waktu Kota Sorong, di Kyriad Hotel Sorong, Selasa (11/5).
Ketua MUI Kota Sorong Abdul Manan Fakaubun