PT Pelni Berlakukan One Man One Seat, Masih ada Penumpang Terlantar

Konten Media Partner
1 Agustus 2019 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala KSOP Sorong M Takwim Masuku. Foto: Ana/Balleo News
zoom-in-whitePerbesar
Kepala KSOP Sorong M Takwim Masuku. Foto: Ana/Balleo News
ADVERTISEMENT
PT Pelni (Persero) telah menetapkan tanggal 1 Agustus 2019 sudah diberlakukan sistem one man one seat, artinya satu penumpang satu tempat tidur, dan tidak lagi diberlakukan tiket non seat. Namun berdasarkan pantauan media ini ketika KM Dobonsolo sandar dan transit di Pelabuhan Sorong, Kamis (1/8), masih banyak penumpang baik yang berangkat dari Pelabuhan Jayapura maupun yang naik dari Pelabuhan Sorong tidur dijalan dan dilorong-lorong kapal karena tidak mendapatkan tempat tidur.
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sorong Muhammad Takwim Masuku mengakui memang mulai 1 Agustus diberlakukan sistem one man one seat. Namun hal tersebut tidak bisa langsung diterapkan khusus untuk wilayah Papua dan Papua Barat, karena membutuhkan sosialisasi kepada masyarakat terlebih dahulu.
"Hari ini ada 3 kapal yang masuk yaitu KM Tidar, Dobonsolo sama KM Gunung Dempo. Untuk Kapal Dobonsolo memang ada sedikit loncatan penumpang, tapi bisa diatasi. Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan dalam rangka untuk menciptakan kenyamanan bagi penumpang yang berangkat dengan kapal laut bisa terwujud," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/8).
Disinggung mengenai masih banyak penumpang lanjutan yang tidak mendapatkan seat atau tempat tidur, jawab Takwim, pemberlakukan sistem one man one seat diberlakukan mulai 1 Agustus. Sementara penumpang lanjutan membeli tiket sebelum tanggal 1, sehingga dari Jayapura masih menjual tiket non seat. Makanya masih ada penumpang yang tidak mendapatkan tempat tidur.
ADVERTISEMENT
Tidak dapat seat, tampak penumpang lanjutan tidur dilorong jalan. Foto: Ana/Balleo News
Lanjut dijelaskan, pihaknya sudah koordinasi dengan PT Pelni dan PT Pelindo dan instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan di lapangan, guna memastikan bahwa pelayanan yang terbaik dan kenyamanan penumpang diatas kapal. Selain itu, pihaknya juga mensosialisasikan terus kepada masyarakat supaya ketika mereka merencanakan keberangkatan, bisa membeli tiket jauh hari dan jangan membeli tiket mendadak.
"Non seat sudah tidak dijual, namun memang dilihat penerapan harus secara bertahap. Karena harga tiket pesawat masih tinggi, maka penumpang yang gunakan kapal naik. Padahal armada tidak bertambah, jadi masyarakat harus rencanakan pemberangkatan. Sehingga harapan pemerintah masyarakat pengguna angkutan laut merasa nyaman berlayar," bebernya.
Ditambahkannya, aturan yang dibuat oleh pemerintah bertujuan untuk peningkatan pelayanan diatas kapal. "Di sorong karena pelabuhan transit maka sulit diprediksi jumlah penumpangnya. Butuh waktu untuk sosialisasi agar masyarakat bisa mengerti dan harus beli tiket lebih awal. Kalau tidak diikuti penambahan armada maka bisa susah untuk menangani lonjakan penumpang," pungkaa Kepala KSOP Sorong.
ADVERTISEMENT
Pewarta: Ana
Editor:Paul