PTM di Papua Barat Terkendala karena Ortu Tak Izinkan Anaknya Divaksin

Konten Media Partner
21 September 2021 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Papua Barat, Adolfina Oray
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Papua Barat, Adolfina Oray
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menuju pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah swasta dan negeri di Papua Barat, seluruh siswa diminta untuk menjalani vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Papua Barat, Adolfina Oray, mengatakan pihaknya telah menginstruksikan pembelajaran tatap muka kepada SMA/SMK, sedangkan untuk SLB diatur sesuai mekanisme yang diatur sekolah tersebut.
"Kami mengintruksikan bahwa setiap sekolah yang hendak melakukan pembelajaran tatap muka terbatas harus ada surat vaksin yang dilakukan pihak sekolah yang berkoordinasi dengan gugus tugas COVID-19 terkait pembelajaran tatap muka di sekolah," katanya.
Dia menjelaskan, kendala yang dihadapi memang ada beberapa orang tua siswa belum berani mengizinkan anaknya divaksinasi.
"Nah salah satu cara ditempuh adalah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan setempat terkait sosialisasi kepada orang tua siswa. Dan jadwal nanti diatur masing-masing sekolah," jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas bahkan ada sekolah yang belum melaksanakan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kepada siswa yang orang tuanya belum mengizinkan melakukan vaksinasi, kita minta kepada pihak sekolah untuk melakukan pembelajaran secara daring agar siswa tidak terlambat dengan mata pelajaran diberikan guru,"katanya.
Ia melanjutkan, ketentuan menuju pembelajaran tatap muka dikembalikan kepada sekolah yang akan mengatur jadwal. Bisa atur dengan sistem shift artinya dalam 6 hari bersekolah itu, siswa kelas X akan melakukan pertemuan dua kali, dan kelas XI dan XII dua kali.
"Sehingga posisi pembelajaran itu nanti sesuai prokes. Satu hari pelajaran dua jam saja. Saya imbau orang tua, agar anaknya bisa segera divaksin bisa masuk belajar di sekolah. Kalau sebaliknya maka, orang tua koordinasi dengan pihak sekolah agar anak bisa ikut daring dengan harapan tidak ketinggalan mata pelajaran di sekolah,"tandasnya.
ADVERTISEMENT