news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PWI dan IJTI Sesalkan Oknum Anggota GMNI Lecehkan Wartawan Sorong

Konten Media Partner
16 September 2019 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketua PWI Sorong Raya didampingi Ketua IJTI Papua Barat sesalkan adanya pelecehan terhadap profesi jurnalis. Foto : Balleo News
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sorong Raya dan Ikatan JurnalisTelevisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Papua Barat menyayangkan oknum anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang diduga melakukan intimidasi terhadap wartawan saat meliput aksi demo menuntut perbaikan jalan Malaumkarta - Della, yang berlangsung di Kantor Balai Jalan Nasional yang beralamat di jalan Sapta Taruna Kilometer 10 Sorong, Senin (16/9).
ADVERTISEMENT
Menyikapi permasalahan tersebut, PWI Sorong Raya dan IJTI Papua Barat merapatkan barisan berkumpul dan memberikan pernyataan sikap tegas terhadap perkataan oknum anggota GMNI yang dianggap melecehkan Profesi Jurnalis.
Adapun kronologi singkat kejadian yang diceritakan oleh Wartawati Senior Olha Irianti Mulalinda yang juga tergabung dalam organisasi PWI yakni sekitar pukul 11.30 WIT saat meliput aksi unjuk rasa GMNI di Kantor Balai PUPR, usai pembacaan tuntutan dari mahasiswa kemudian mahasiswa meneriaki wartawan mana? wartawan tidak wawancara kah? Karena disitu tidak ada wartawan yang wawancara, sebab telah mendengar tuntutan dan telah mendapatkan data yang sesuai kebutuhan.
"Kemudian sejumlah pendemo mengatakan wartawan sudah dibayar jadi tidak mau wawancara. Saya spontan mengatakan kepada mereka agar hati-hati berbicara kalau tidak ada fakta. Beberapa oknum anggota GMNI malah seakan mengejek dan ada salah satu anggota lainya malah merekam video kejadian saat saya balik marahin mereka. Saya katakan, jangan perintah kami wartawan. Kami rasa sudah cukup jelas maksud dan tujuan kalian saat tuntutan dibacakan dan sudah direkam oleh teman-teman wartawan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketua PWI Sorong Raya Lexi Sitanala sangat menyayangkan pernyataan oknum anggota GMNI yang melecehkan Profesi Jurnalis tersebut. Lexi mengatakan seharusnya mereka berpikir positif dan tidak menuduh Profesi Jurnalis tanpa bukti. Sebab wartawan sorong sudah melakukan tugas dengan profesional dan sesuai kode etik.
Lexi meminta GMNI Sorong agar melakukan klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan oknum anggotanya tersebut, sebab telah melecehkan Profesi Jurnalis.
Suasana rapat Jurnalis Sorong. Foto: Balleo News
Sementara itu, Ketua Ikatan JurnalisTelevisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Papua Barat Chanry Andrew Suripaty juga menyayangkan pernyataan oknum anggota GMNI tersebut.
Dia mengatakan, jurnalis Sorong Raya telah melakukan tugas sesuai kode etik profesi sebagai ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999. "Tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada oknum Wartawan yang bandel tetapi itu pribadi oknum bukan Profesi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Chanry juga meminta GMNI Sorong agar melakukan klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan oknum anggotanya. Ia menyampaikan bahwa akhir-akhir ini banyak kekerasan yang melanda wartawan di Sorong Raya. Hal ini seakan-akan ada upaya untuk menjatuhkan Profesi Jurnalis. Oleh karena itu, Chanry meminta agar seluruh wartawan sorong raya terlebih khusus PWI dan IJTI bersatu dan melakukan tugas dengan baik dan profesional.
Reporter: Ana