Realisasi SKB 4 Menteri, Dinas Pendidikan Tambrauw Masih Koordinasikan ke Bupati

Konten Media Partner
30 November 2020 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan, Ade A. Lewerissa, S.Sos.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan, Ade A. Lewerissa, S.Sos.
ADVERTISEMENT
Pemerintah, pada Jumat (19/11) lalu, mengumumkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang terdiri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan SKB 4 Menteri tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tambrauw, Ade A Lewerissa, S.Sos, mengaku pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pimpinan daerah dalam hal ini Bupati Tambrauw, Gabriel Asem, SE.,M.Si.
"Kita masih berupaya berkoordinasi dengan Pak Bupati soal penerapan SKB 4 Menteri, nanti keputusannya seperti apa, kita tunggu saja," akunya kepada media ini via telepon, Senin (30/12).
Menurutnya, mengingat penerapan SKB 4 Menteri ini masih akan berada di tengah dampak COVID-19, maka butuh sebuah dukungan melalui surat keputusan bupati. Lanjutnya, ketika bupati memberikan dukungan maka dinas terkait akan segera turun ke setiap sekolah guna memberikan sosialisasi terkait penerapan SKB tersebut.
Disebutkannya, ketika SKB 4 Menteri sudah disetujui oleh pemerintah daerah untuk direalisasikan, pihak dinas terkait akan melakukan peninjauan terhadap sekolah-sekolah mana saja yang layak untuk melaksanakan tatap muka.
ADVERTISEMENT
Berdasar pada kondisi Kabupaten Tambrauw yang sudah berubah menjadi zona kuning, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menilai bahwa penerapan SKP 4 Menteri ini harus dijalankan secara hati-hati. Karena, lanjutnya, akan menimbulkan persoalan baru terkait dampak COVID-19 menjadi meningkat drastis di tengah penerapan program tatap muka.
"Jadi kita perlu hati-hati makanya nanti tidak semua sekolah menerapkan tatap muka, sekolah-sekolah yang memang dinilai layak dan tidak berpotensi dampak COVID-19 itulah yang akan melaksanakan tatap muka," tutupnya.