Rusuh di Sorong Dipicu Penikaman Warga: 1 Mobil Dibakar, Ada Sentimen Kedaerahan

Konten Media Partner
19 April 2021 22:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak jenazah dari korban penikaman diletakkan di atas meja resepsionis Kantor Wali Kota Sorong. | Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tampak jenazah dari korban penikaman diletakkan di atas meja resepsionis Kantor Wali Kota Sorong. | Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Situasi di seputaran Pasar Sentral Remu, Kota Sorong, Papua Barat, sejak Senin sore pukul 15.00 WIT hingga pukul 22.30 WIT tegang. Ketegangan terjadi pasca-adanya kasus penikaman yang menewaskan seorang warga yang bernama Marthen (32), yang beralamat di belakang Pondok Segeri, Kelurahan Remu, Kota Sorong.
Tampak mobil angkutan umum yang dibakar massa. | Foto: Yanti
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Balleo News, awalnya korban yang bernama Marthen baru saja pulang berbelanja beras, sayur, dan ikan di pasar. Setibanya di rumah, korban lalu meletakkan barang belanjaannya dan berpesan kepada salah satu anaknya untuk tidak keluar rumah, karena korban hendak kembali lagi ke pasar.
Tampak lapak-lapak di Pasar Remu langsung tutup, usai kejadian penikaman. | Foto: Yanti
Saat korban kembali lagi ke pasar, kejadian penikaman pun terjadi. Setelah korban ditikam, warga yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) langsung menolong korban dan membawanya ke Rumah Sakit Herlina, yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun sayangnya, nyawa Marthen tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
Anggota Polres Sorong Kota siaga di lokasi kejadian yaitu Pasar Remu. | Foto: Yanti
Tidak terima atas kematian korban yang sangat tragis, pihak keluarga, kerabat, dan teman korban pun langsung marah dan meluapkan emosi mereka dengan membakar sebuah mobil angkutan pedesaan yang diketahui sehari-hari dikemudikan oleh pelaku yang bernama Usman (37). Selain membakar sebuah mobil, beberapa warga juga tampak membakar ban di jalan raya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari salah satu tetangga korban menyebutkan, bahwa korban merupakan sosok yang dikenal sangat baik dengan anak istrinya dan juga sopan dengan semua orang. Korban juga semasa hidupnya tidak pernah berkelahi atau ada masalah dengan siapapun.
Massa juga membakar ban di tengah jalan di seputaran Pasar Remu | Foto: Yanti
Pantauan media ini, usai di visum di RS Herlina, selanjutnya sekitar pukul 19.30 WIT jenazah korban diusung dan diarak dengan berjalan kaki oleh massa menuju Mako Polres Sorong Kota. Namun karena aparat langsung menutup portal di depan Mapolres Sorkot, membuat massa berputar arah dan membawa jenazah korban ke Kantor Wali Kota Sorong. Jenazah korban tampak diletakkan di atas meja resepsionis Kantor Wali Kota Sorong.
Untuk diketahui, tujuan massa membawa jenazah korban penikaman ke Kantor Wali Kota Sorong yaitu mereka meminta agar orang nomor satu di Kota Sorong ini segera mengusir seluruh warga daerah tertentu yang ada di Kota Sorong. Hal ini lantaran, pelaku yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum ini diketahui berasal dari daerah tersebut.
Kapolres Sorong Kota saat bernegosiasi dengan perwakilan dari keluarga korban. | Foto: Yanti
Selain itu, keluarga dan kerabat korban juga meminta agar nyawa dibalas dengan nyawa. Karena mereka sangat tidak terima atas kematian korban, yang meninggal dunia dengan cara yang sangat tragis yaitu ditikam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan sempat bernegosiasi dengan beberapa kepala suku perwakilan dari keluarga korban. Di mana dalam proses negosiasi, perwakilan keluarga menyatakan tidak akan memakamkan korban sebelum adanya penyelesaian baik secara hukum maupun secara adat.
"Sebelum korban ini kita masukkan ke dalam liang lahat dan dikubur, maka kita harus berbicara baik-baik terlebih dahulu dengan kepala suku dari pelaku. Jenazah ini mau dimakamkan bagaimana dan dengan alas apa, karena korban bukan binatang tapi manusia. Kami tidak akan memakamkan korban, sebelum ada penyelesaian baik secara hukum maupun adat," tegas salah satu perwakilan dari keluarga.
Mobil angkutan umum yang dikemudikan pelaku, hangus dibakar massa. | Foto: Yanti
Sementara itu, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan berjanji akan memproses hukum pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, dirinya juga berjanji akan memfasilitasi pertemuan antara pihak keluarga korban dengan kepala suku dari pelaku, untuk membicarakan kelanjutan dari masalah ini.
ADVERTISEMENT
"Jika akan diselesaikan secara adat, maka harus libatkan saya. Sekarang posisi pelaku juga sedang kritis, saya juga tidak mau dia mati. Supaya dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saya tidak akan main-main dengan kasus ini, saya akan proses dan tindak tegas pelakunya," tegas Kapolres Sorong Kota.