Rusuh di Sorong, Papua Barat: Keluarga Korban Awalnya Melapor ke Polisi

Konten Media Partner
6 Oktober 2020 11:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga korban pengeroyokan, Muhammad Saman Bugis menunjukkan laporan polisi yang dibuatnya, foto : Yanti
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban pengeroyokan, Muhammad Saman Bugis menunjukkan laporan polisi yang dibuatnya, foto : Yanti
ADVERTISEMENT
Keluarga dua korban pengeroyokan yaitu Robert Maturbongs dan Erik Maturbongs, di Jalan Sungai Remu, Kelurahan Klabulu, Kota Sorong-Papua Barat, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap kinerja dari pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Sorong Kota. Dimana menurut mereka, pihak Polres Sorong Kota sangat lambat dalam menangani kasus pengeroyokan, yang menewaskan saudaranya Robert Maturbongs dan membuat Erik Maturbong masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Kalau seandainya pihak Polres Sorong Kota cepat merespon laporan polisi yang saya buat pada Senin malam (5/10) sekitar pukul 03.00 WIT, maka hal ini tidak akan terjadi," ungkap salah satu keluarga korban pengeroyokan, Muhammad Saman Bugis kepada Balleo News.
Dikatakan Saman, pasca terjadi pengeroyokan yang dilakukan beberapa orang pelaku kepada keluarganya yaitu Robert dan Erik Maturbongs, dirinya langsung mendatangi Polres Sorong Kota untuk membuat laporan polisi. Di mana semua bukti-bukti dan identitas pelaku, juga telah disampaikan kepada pihak Kepolisian. Namun setelah dirinya membuat laporan polisi hingga pagi hari pukul 08.00 WIT, tidak ada tindakan apapun yang dilakukan oleh pihak Kepolisian.
Beberapa rumah warga yang dibakar, tinggal puing-puing, foto : Yanti
"Yang buat laporan polisi, saya sendiri selaku Ketua Pemuda Mahasiswa Pelajar Kei. Yang saya sesalkan yaitu, dari buat laporan polisi pada pukul 03.00 WIT sampai pukul 08.00 WIT, saya menunggu dan mendesak pihak Kepolisian untuk kita sama-sama turun ke tempat kejadian perkara. Tapi tidak ada respons dari pihak Kepolisian, laporannya di Polres Sorong Kota, tapi mereka bilang tunggu dari Polsek Sorong Timur baru kita turun ke TKP. Jadi saya desak terus, tapi tidak ada respons apapun," cerita Saman Bugis.
ADVERTISEMENT
Menurut Saman, lantaran ada dua orang keluarganya yang menjadi korban pengeroyokan, yaitu satu orang luka-luka dan satu lagi koma, dirinya sudah mendesak pihak Kepolisian untuk segera turun ke TKP, agar bisa segera menangkap para pelaku.
Rumah warga di Jalan Pendidikaan km 8, ludes dibakar orang tak dikenal, foto : Yanti
"Sayakan sudah desak pihak Kepolisian untuk langsung turun ke TKP. Kalau polisi langsung turun setelah saya buat laporan polisi, pasti kita bisa langsung tangkap para pelaku. Karena para pelaku masih berkeliaran di TKP, tapikan polisi tidak ada respon. Itu yang membuat saya dan pihak keluarga sangat menyesali hal tersebut," bebernya.
Padahal, kata Saman, dirinya terus mendesak pihak Kepolisian dan sudah mengatakan jika terjadi sesuatu terhadap korban yang sedang koma di rumah sakit, dirinya lepas tangan. "Kami dari pihak keluarga, menginginkan 1x24 jam para pelaku harus ditangkap. Kalau pelaku tidak ditangkap 1x24 jam, maka selanjutnya pemuda yang akan bertindak," tegasnya.
Wakil Ketua Pemuda Kei Denis Faruan, foto : Yanti
Wakil Ketua Pemuda Kei Denis Faruan menambahkan, kejadian pembakaran beberapa rumah warga Senin (5/10), merupakan spontanitas dari pihak keluarga. "Kami kecewa karena langkah hukum yang telah kami tempuh, tapi tidak digubris oleh pihak Kepolisian. Makanya terlepas dari hukum positif, kalau polisi tidak bisa segera menangkap para pelaku, maka kami pemuda yang akan menangkap mereka. Orang curi ayam saja cepat sekali ditangkap pelakunya. Ini menghabisi nyawa manusia, lambat sekali pelakunya ditangkap. Padahal, kami juga sudah berikan sejumlah ciri-ciri dan identitas orang yang diduga pelaku yang melakukan pengeroyokan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT