Salat Idul Adha di Kota Sorong, Papua Barat, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
PerbesarADVERTISEMENT
Umat muslim di seluruh dunia termasuk di Kota Sorong, Papua Barat, hari ini melaksanakan Salat Idul Adha 1441 H, Jumat (31/7). Untuk Kota Sorong, Papua Barat, pelaksanaan Salat Idul Adha Tahun 2020, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dimana berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kota Sorong dan juga PHBI, bahwa pelaksanaan Salat Idul Adha tidak boleh dilaksanakan di lapangan terbuka dan hanya diizinkan dilaksanakan di masing-masing Masjid yang ada di Kota Sorong.
Puluhan jamaah yang berada di Belakang UT Km 13, Kota Sorong tampak mendatangi dan memadati beberapa masjid, untuk melaksanakan Salat Idul Adha. Tidak hanya masjid, bahkan ada juga mushola yang ikut menggelar pelaksanaan Salat Idul Adha.
Salah satunya yaitu Mushola Al Kahfi yang beralamat di Jalan Warmasen Belakang UT Km 13, Kota Sorong. Pantauan Balleo News, pelaksanaan Salat Idul Adha di Mushola Al Kahfi sangat menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Yang mana para pengurus mushola, tampak menyediakan tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan juga alat ukur suhu tubuh. Para jemaah yang datang untuk melaksanakan Salat pun, wajib mengikuti aturan yang dibuat oleh Takmir Mushola Al Kahfi.
ADVERTISEMENT
Mulai dari cuci tangan sebelum masuk kedalam mushola, kemudian diukur suhu tubuh. Yang wajib yaitu memakai masker selama melaksanakan Salat Idul Adha. Selama pelaksanaan Salat juga, antara jemaah yang satu dengan lainnya diatur dengan jarak sekitar 1 meter.
Bertindak sebagai Imam dalam pelaksanaan Salat Idul Adha di Mushola Al Kahfi, yaitu Ustad Ali dan Khatib Muhammad Nur A. Rasyid. Dalam khutbahnya, Khatib menjelaskan makna perayaan Hari Raya Idul Adha atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban.
Hari raya qurban, katanya, merupakan salah satu hari besar bagi agama Islam. Hari Idul Adha dimulai tanggal 10 Dzulhijjah sampai dengan 13 Dzulhijjah (hari tasyrik). Pada hari tersebut, diperingati peristiwa Nabi Ibrahim yang mengurbankan putranya untuk Allah SWT. Karena kesungguhan dan keteguhan hati Nabi Ibrahim, Allah SWT menggantikan putranya dengan seekor domba untuk disembelih.
"Selain peristiwa qurban, pada Hari Raya Idul Adha juga diketahui sebagai puncaknya ritual ibadah haji umat muslim yaitu wukuf. Wukuf di Padang Arafah, merupakan ibadah paling utama yang dilakukan dalam rangkaian ritual haji," ungkap Khatib.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, pada Hari Raya Idul Adha, umat muslim melaksanakan Salat Ied serta menyembelih hewan qurban di antaranya kambing, domba, sapi, kerbau dan atau unta. Penyembelihan hewan qurban, dilaksanakan setelah ibadah Salat Ied selesai. Daging hewan qurban yang telah disembelih kemudian dibagikan kepada mereka yang berkurban, saudara, tetangga serta fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.
"Idul Adha dimaknai sebagai hari besar untuk memperingati peristiwa penyembelihan Nabi Ismail, oleh ayahnya sendiri yaitu Nabi Ibrahim. Selain itu, umat Islam juga memaknai hari ini sebagai tanda puncaknya ritual ibadah haji di Makkah. Namun sebenarnya, ibadah Idul Adha tidak hanya penyembelihan hewan qurban dan ibadah haji. Ada banyak makna serta hikmah lainnya yang dapat diambil dari hari Idul Adha," bebernya.
Menurut Khatib, ada beberapa makna dari perayaan Hari Raya Idul Adha, yaitu semangat berbagi untuk sesama. Memperingati Hari Raya Idul Adha, setiap umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk membeli dan menyembelih hewan qurban. Setelah itu, daging qurban tidak hanya disantap bersama keluarga tapi juga dibagikan kepada tetangga, saudara, serta orang-orang yang membutuhkan. Dari kegiatan ini, Idul Adha dapat menumbuhkan semangat berbagi dan tolong menolong untuk sesama.
ADVERTISEMENT
Kemudian ibadah pada hari Idul Adha, mengajarkan umat Islam untuk selalu memberikan pengorbanan kepada segala sesuatu yang dilakukan. Idul Adha, sambungnya, dapat mengingatkan umat muslim untuk senantiasa ikhlas atas cobaan yang diberikan. Dengan ikhlas, ujian seberat apapun InsyaAllah akan mendapatkan hikmah yang terbaik dari Allah SWT.
"Sesuai makna dari kata Qurban yang berasal dari kata Quraba atau dekat, ibadah qurban pada hari Idul Adha memiliki makna kedekatan. Tak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, Idul Adha juga menjadi sarana mendekatkan diri pada keluarga dan saudara," bebernya.
Ditambahkannya, melalui perayaan Idul Adha, umat muslim menyadari bahwa apa yang ada di langit dan bumi adalah milik Allah SWT. Semua harta benda yang dimiliki sejatinya adalah milik Allah SWT.
Sementara itu, Ketua Majelis Taklim Mushola Al Kahfi Rina Manabung menambahkan, berbagai persiapan dilakukan oleh para pengurus Majelis Taklim Mushola Al Kahfi, aga pelaksanaan Salat Idul Adha dapat berjalan dengan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di antaranya menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, alat cuci tangan dan membersihkan areal mushola. "Alhamdulilah kita bersyukur, dengan persiapan yang hanya dilakukan selama tiga hari, pelaksanaan Salat Idul Adha di mushola Al Kahfi dapat berlangsung dengan lancar dan aman," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
