Selesaikan Kerusuhan, Warga Papua Ingin Dialog dengan Pemerintah

Konten Media Partner
24 Agustus 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkopolhukam Wiranto saat berada di Manokwari. Foto: Balleo News
Mantan Guru Sekolah Dasar (SD), Wempi Kambu mendesak Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian serta Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan untuk segera melakukan musyawarah atau dialog luar biasa di tanah Papua sebagai sebuah solusi dalam menyelesaikan persoalan di Papua.
ADVERTISEMENT
"Kami orang Papua tidak suka karena kemarin penghinaan yang luar biasa. Mau dan tidak mau suka dan tidak suka kita duduk dalam kongres/dialog luar biasa di Tanah Papua, lain-lain tidak bisa menyelesaikan Papua," kata Wempi Kambu yang juga kepala 7 Suku di Manokwari, belum lama ini.
Sementara itu, Direktur Lembaga Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Bantuan hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy mengatakan kasus penghinaan atau rasis yang terjadi di Surabaya merupakan hal serius.
Kunjungan Wiranto di Papua Barat. Foto: Balleo News
"Jadi demo yang terjadi di Manokwari dan beberapa kota di Papua Barat dan Papua merupakan akumulasi dari persoalan di Tanah Papua selama ini," kata Yan Christian Warinussy, Sabtu (24/8).
Untuk itu kata dia, persoalan seperti yang terjadi kemarin di Tanah Papua bukan menggunakan pendekatan dengan cara instan seperti yang dilakukan oleh tiga utusan negara ke Papua Barat.
ADVERTISEMENT
"Katanya utusan presiden yaitu Menkopolhukam, Panglima TNI dan Kapolri, itu tidak bisa dengan cara datang beberapa menit bertemu dan bicara dengan orang-orang tertentu yang tidak jelas, apalagi mereka yang tidak terlibat, jadi demo di Manokwari kemarin itu diprakarsai mahasiswa BEM, pertanyaannya mereka di undang dalam pertemuan itu?, " kata Yan Warinussy.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian pada Kamis (22/8) lalu mengunjungi Kota Sorong dan Manokwari Papua Barat.
"Kerusakan-kerusakan itu sebenarnya sangat kita sesalkan, bangunan dan fasilitas infrastruktur itu semua di bangun dari keringat rakyat untuk melengkapi kesejahteraan tapi saya kira butuh waktu lama untuk membangun, tetapi malah di rusakin. Ini pelajaran bagi kita" Kata Menkopolhukam Wiranto di hadapan para Tokoh di Manokwari baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Kunjungan Kerja Kemenkopolhukam di Papua Barat. Foto: Balleo News
Tercatat saat aksi unjuk rasa pertama di Manokwari, terdapat sejumlah bangunan Pemerintahan seperti Kantor DPRD dan Kantor Majelis Rakyat Papua serta beberapa kantor Dinas di bakar massa. Belum lagi fasilitas umum lain, tempat usaha serta beberapa rumah warga yang menjadi sasaran masa.
Hal yang sama juga terjadi di Kota Sorong, Berawal dari pengrusakan sejumlah fasilitas di Bandara Domine Osok Sorong, berlanjut Kantor DPRD Kota Sorong serta di Kabupaten Fakfak. Tercatat pasar sentral Tambaruni dan rumah adat Mbaha Mata menjadi sasaran masa aksi yang tidak terkendali.
Pewarta: Mohamad Adlu Raharusun