Sopir Truk Minta Tolong ke Ahok karena Kesulitan Dapat Solar di Kota Sorong
ADVERTISEMENT
Pak Ahok toloooong!!!! Bertahun-tahun torang susah dapat solar subsidi, karena mafia BBM merajalela di Kota Sorong.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan perkumpulan sopir truk dan hilux Kota dan Kabupaten Sorong saat melakukan aksi demo damai, ke Kantor DPRD Kota Sorong, Senin (17/10).
"Pak Ahok toloooong!!!! Bertahun-tahun torang susah dapat solar subsidi, karena mafia BBM merajalela di Kota Sorong," teriak para sopir truk dalam aksinya.
Aksi demo yang dilakukan para sopir truk, menuntut agar pihak Kepolisian menertibkan para mafia bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini sangat meresahkan dan juga sehubungan dengan adanya kelangkaan BBM.
Penanggung jawab aksi Victor Sarfunin mengatakan, maksud kedatangan para sopir truk ke Kantor DPRD Kota Sorong yaitu menyangkut minyak subsidi yang sulit didapat di Kota Sorong.
"Kesulitan mendapatkan minyak subsidi di Kota Sorong ini sudah terjadi bertahun-tahun. Makanya kami kesini memohon kepada semua pihak terkait, agar menertibkan para mafia BBM yang merajalela di Kota Sorong," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Victor, sepengetahuannya setiap SPBU yang ada di Kota Sorong setiap hari mendapatkan kuota solar subsidi sebanyak 10 sampai 15 ton. Tapi kenyataannya, para sopir truk terpaksa harus mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan solar subsidi.
"Kami sopir truk setiap hari harus mengantre berjam-jam bahkan sampai 5 jam, hanya untuk mendapatkan solar subsidi di SPBU. Kenapa kita susah dapat solar subsidi? Karena banyak mafia BBM yang selama ini bermain di Kota Sorong," tegasnya.
Menurut para sopir, kuota solar subsidi di SPBU di Kota Sorong selama ini disalurkan tidak sesuai peruntukkan dan tidak kepada mereka yang berhak. Melainkan solar subsidi disalurkan kepada dunia industri, yang dimainkan oleh para mafia minyak.
"BBM subsidi itu untuk masyarakat, bukan untuk industri. Kami setiap malam tidur di atas truk, untuk mengantre supaya bisa dapat solar subsidi di SPBU," bebernya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, para sopir truk datang ke Kantor DPRD Kota Sorong untuk meminta solusi terbaik atas masalah yang sangat meresahkan ini.
"Kami minta adanya penambahan kuota BBM subsidi dan diperketat masalah penyaluran BBM. Kalau ada mafia BBM tangkap dan proses, jangan dibiarkan," pungkasnya.