Tokoh Agama Sepakat Perayaan Natal di Manokwari Hanya Bisa Dihadiri 50 Orang

Konten Media Partner
23 Desember 2020 21:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat lintas tokoh agama bersama Kapolres Manokwari
zoom-in-whitePerbesar
Rapat lintas tokoh agama bersama Kapolres Manokwari
ADVERTISEMENT
Kepolisian Resort (Polres) Manokwari mengadakan pertemuan bersama para tokoh lintas agama di Manokwari. Rapat koordinasi tersebut berkaitan dengan Operasi Lilin Mansinam 2020, menjelang Natal dan tahun baru di Manokwari.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kami meminta tanggapan dari tokoh lintas agama terkait kesiapan pelaksanaan perayaan Natal 25 Desember 2020. Dalam pertemuan itu disepakati para tokoh membantu kepolisian bersama -sama untuk menjaga keamanan, kenyamanan perayaan Natal ini," katanya.
Para pemuka agama senantiasa terus mengingatkan para jemaat agar dalam melaksanakan ibadah mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Perayaan Natal kali ini berbeda dengan perayaan natal yang sebelumnya.
"Untuk antisipasi itu, warga nantinya melaksanakan ibadah di gereja wajib mematuhi protokol kesehatan. Dengan patuhi 3 M seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,"katanya
Untuk antisipasi, terutama pihak panitia gereja sediakan tempat pencuci tangan, alat terdeksi suhu tubuh wajib hukum bermasker.
ADVERTISEMENT
"Warga datang beribadah di gereja dengan mematuhi protokol kesehatan. Terutama pakai masker, ini penting sebagai upaya mencegah penularan COVID-19," ungkapnya.
Foto bersama para tokoh agama dan pihak kepolisian
Ia melanjutkan, pihaknya tetap melaksanakan pengamanan di sekitaran lingkungan gereja ini di maksud sehingga umat kristiani melaksanakan ibadah di gereja dapat berjalan dengan baik.
"Jadi setiap anggota kita akan tempatkan di setiap rumah ibadah untuk memberikan rasa nyaman, dalam melaksanakan ibadah dalam perayaan Natal," ucapnya.
Oleh sebap itu umat yang beragama lain di Manokwari di minta agar saling menghargai, menghormati umat kristen dalam melaksanakan perayaan Natal.
"Dengan saling menghargai dan menghormati sesama umat, maka daerah tetap aman. Kita ketahui kerukunan umat beragama di Papua Barat khusus di Manokwari terjalin baik. Dan ini harus pertahankan ,"katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Klasis GPKAI Manokwari, Pendeta Charles Tethol mengatakan, protokol kesehatan ini menjadi catatan penting gereja secara internal di GPKAI dan Klasis.
"Kita menghimbau pihak gereja pelaksanaan ibadah natal pada tanggal 24 Desember malam, tetap mengacu pada protokol. Kami sudah sampaikan pendeta dan jemaah untuk selalu mempersiapkan, hand sanitizer, masker.
"Tidak mengumpulkan orang lebih dari 50 orang. Dan tetap mengacuh pada protokoler kesehatan, sehingga membatasi penyebaran COVID-19," imbuhnya.
Ia mengimbau kepada warga di Manokwari agar tetap menjaga kamtibmas.