Tokoh Pemuda Papua di Papua Nugini Deklarasikan Diri Dukung NKRI

Konten Media Partner
28 April 2022 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Usai mendeklarasikan diri mendukung NKRI, selanjutnya dilakukan pertemuan antara Wakil Dubes RI di PNG Nugraha Kurniawan dengan beberapa tokoh pemuda OAP
zoom-in-whitePerbesar
Usai mendeklarasikan diri mendukung NKRI, selanjutnya dilakukan pertemuan antara Wakil Dubes RI di PNG Nugraha Kurniawan dengan beberapa tokoh pemuda OAP
ADVERTISEMENT
Sejumlah tokoh pemuda Orang Asli Papua (OAP) yang bermukim di PNG mendeklarasikan diri mendukung NKRI, lewat deklarasi dengan membentangkan bendera merah- putih sebagai bukti dukungan. Peristiwa bersejarah itu di lakukan di Kantor Kedutaan RI untuk Papua Nugini, di Port Moresby, Rabu (27/4/2022).
ADVERTISEMENT
Usai mendeklarasikan diri mendukung NKRI, selanjutnya dilakukan pertemuan antara Wakil Dubes RI di PNG Nugraha Kurniawan dengan beberapa tokoh pemuda OAP. Diantaranya Isaac Kareth, Jon Blass, Sawi Sitapay dan Isak Apasaray.
Dalam pertemuan tersebut beberapa deklarator diantaranya Yohan Jikwa dari Kamp Gerehu, Amos Kalimun dari Kamp 6 Miles NCD, Melkianus Sambre dari Erima, Yakonias Waimun dari Kerema dan Barnabas Way dari Boroko, menyatakan sikap secara tegas mendukung NKRI.
Dukungan tersebut diberikan karena Pemerintah Republik Indonesia terbukti telah menunjukkan keberpihakan yang sangat besar terhadap tanah Papua. Keberpihakan tersebut dibuktikan dengan pembangunan yang masif dan berkurangnya kekerasan secara signifikan di provinsi paling timur Indonesia ini.
Salah satu tokoh pemuda OAP Sawi Sitapay mengatakan, pihaknya menilai ada keseriusan Pemerintah dalam membangun Papua.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, kami tidak ragu mendukung program-program pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia di Papua. Termasuk terkait kebijakan perpanjangan Otsus Papua," ungkapnya kepada Balleo News, Rabu (27/4).
Menurutnya, program pembangunan yang telah dilakukan di Papua sangat berdampak positif bagi masyarakat Papua khususnya. Misalnya adanya perbaikan infrastruktur jalan, kesehatan dan pendidikan.
Oleh karena itu, Sawi Sitapay mendorong agar dilakukan penguatan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan PNG, khususnya dalam pengamanan perbatasan guna mengantisipasi perlintasan ilegal.
"Hal ini dikarenakan pendukung KKB kerap melakukan perlintasan ilegal, untuk keluar masuk wilayah PNG dan menjadi salah satu ancaman bagi masyarakat setempat," imbuhnya.
Karena dengan menekankan pengamanan perbatasan, sambungnya, maka akan menghindari adanya penyelundupan barang secara ilegal. Mengingat potensi penyelundupan barang tersebut, berpotensi dimanfaatkan oleh KKB untuk memasukkan senjata maupun amunisi ke wilayah Papua.
ADVERTISEMENT
"Warga Papua di PNG kerap menjadi sasaran propaganda dan provokasi dari para pendukung KKB, agar terus menyuarakan tuntutan untuk merdeka dan tidak mendukung program-program Pemerintah Indonesia di Papua," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Dubes RI untuk Papua Nugraha Kurniawan mengaku, sangat menyambut baik pertemuan itu. Dimana ini menjadi momentum untuk menyuarakan kebenaran yang benar-benar terjadi di Papua, bukan hanya berita miring sebagaimana dipropagandakan oleh kelompok KKB.
"Saya menyambut positif pertemuan ini dan menyampaikan terima kasih atas inisiatif para pemuda Papua. Sehingga Papua menjadi daerah yang aman dan nyaman serta memberikan prioritas kepada OAP," harapnya.
Sebagai informasi saat ini total terdapat sekitar 5.770 warga Papua yang bermukim di berbagai wilayah di Papua Nugini antara lain di Port Moresby, Lae, Madang, Wewak, Vanimo, Kunga, Daru dan Kimber.
ADVERTISEMENT