Unjuk Rasa Tolak Pemekaran di Papua dan Papua Barat Terjadi di Manokwari

Konten Media Partner
8 Maret 2022 16:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa ingin melakukan logmart di Kantor DPR Papua Barat namun dihadang aparat kepolisian
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa ingin melakukan logmart di Kantor DPR Papua Barat namun dihadang aparat kepolisian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan diri sebagai solidaritas mahasiswa dan rakyat Papua melakukan aksi demo damai depan Kampus Universitas Negeri Manokwari. Aksi tersebut dalam rangka menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) bagi Provinsi Papua dan Papua Barat, berlangsung (8/3).
ADVERTISEMENT
Para pendemo berencana ingin menyampaikan aspirasi menolak DOB ke Kantor DPR Papua Barat. Namun aksi mereka diadang aparat kepolisian. Sempat ada negosiasi antara para pendemo dengan pihak kepolisian. Namun polisi tidak memberikan izin kepada mereka melakukan aksi. "Kami dengan tegas menolak DOB di tanah Papua. Kami menilai bahwa pemekaran daerah baru akan membuka peluang Kepada orang luar menikmati kekayaan alam di Tanah Papua," kata Koordinator Aksi, Lusing.
Selain itu, DOB membuat masyarakat asli Papua menjadi penonton di negeri sendiri. Maka dengan tegas menolak DOB di Papua dan Papua Barat. "Kami menolak DOB. Karena tidak menjamin kesejahteraan bagi masyarakat asli Papua. Dalam aksi itu kami meminta pemerintah menuntaskan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua dan Papua Barat,"tegasnya.
Mahasiswa melakukan aksi damai menolak Pemekaran Daerah Otonomi Baru di Papua dan Papua Barat
Pemekaran ini tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat Papua, baik dari sisi pendidikan, maupun kesehatan. Tak hanya itu rakyat Papua masih hidup dalam latar belakang kemiskinan. "Maka kita tolak DOB. Kita takut Sumber Daya Alam melimpah akan dikuras habis dan hasil itu tidak memberikan dampak kesejahteraan bagi rakyat Papua," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom mengatakan, masa aksi melakukan longmarch berdampak pada kemacetan lalu lintas serta mengganggu masyarakat umum.
"Pertimbangan ketika mereka longmarch menutup akses jalan begitu sehingga kepentingan masyarakat umum terganggu,"ungkap Parasian.
Kapolres Manokwari, AKBP Parasian Herman Gultom memberikan keterangan kepada awak media usai demo aksi
Dia mengatakan, aksi damai dari pagi hingga siang hari aman dan kondusif. Tidak ada hal menonjol yang dapat mengganggu situasi Kamtibmas di Kota Manokwari.
"Saya selaku Kapolres berterima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang sudah melaksanakan aksi damai dengan aman dan tertib tanpa ada gangguan Kamtibmas,"tandasnya.(*)