Walaupun Tidak Diperhatikan Pemerintah, Ambrosius Tetap Bayar Pajak

Konten Media Partner
7 Maret 2019 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambrosius bersama pelanggan,Foto: Paul
zoom-in-whitePerbesar
Ambrosius bersama pelanggan,Foto: Paul
ADVERTISEMENT
Ambrosius Fallo merupakan salah satu peria cacat yang berjuang hidup dengan keterbatasan yang dimililki. Alhasil dari kerja kerasnya, ia berhasil meperoleh omset mencapai Rp 200 juta pertahunnya.
ADVERTISEMENT
Selain memperoleh keuntungan yang fantastik,dirinya ternyata memiliki kisah pahit yang dijalaninya selama menjadi penjahit. Tempat yang ditempatinya selama kurang lebih 17 tahun dikontrak dengan harga Rp 10 juta per tahun. Sementara bangunan yang dibangun pemerintah masih banyak yang kosong dan tidak ditempati para pedagang pasar Kajase,Sorong Selatan,Provinsi Papua Barat.
"Selama 17 tahun saya menjadi penjahit di Pasar Kajase, Sorong Selatan perhatian pemerintah tidak ada. Bahakan ada pilih kasih dalam memberikan bantuan," ujar Ambros, Kamis, (7/3).
Bangunan berupa los pasar yang di bangun pemerintah ternyata hanya dikhususkan untuk orang tertentu. Padahal dilihat, pajak tahunan senilai Rp 2,5 juta dibayarnya selama 17 tahun.
"Selama membuka tempat menjahit, pajak tahunan selama setahun dengan nilai Rp 2,5 juta terus dibayar. Sementara bangunan berupa los pasar yang dibangun pemerintah hanya diberikan kepada orang-orang tertentu,"ujar Ambros.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, los yang dibangun pemerintah hingga kini banyak yang belum ditempati, padahal dirinya.bersama orang lain membutuhkan los pasar tersebut.
Pewarta: Paul