WhatsApp Image 2019-08-22 at 11.57.39.jpeg

Wiranto: Papua Anak Emas, Bukan Anak Tiri

22 Agustus 2019 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam RI, Wiranto, saat memberikan keterangan pers di Sorong. Foto: Ana/Balleo News
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam RI, Wiranto, saat memberikan keterangan pers di Sorong. Foto: Ana/Balleo News
ADVERTISEMENT
Demikian penegasan Menteri Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, saat melakukan pertemuan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua Barat dan Forkopimda Kota Sorong, yang berlangsung di Swiss-Belhotel Sorong, Kamis (22/8).
ADVERTISEMENT
Wiranto mengatakan, Presiden Joko Widodo, menghendaki adanya akselarasi pembangunan di tanah Papua. Hal ini agar Papua dan Papua Barat bisa sejajar dengan provinsi lain di Indonesia.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Papua dan Papua Barat bukan anak tiri, tapi anak emas. Hal ini dibuktikan dengan telah dikucurkannya dana dari pusat lebih dari Rp 100 triliun ke Papua. Jangan sampai kita mendengar suara sumbang yang menginginkan daerah dengan pusat terpecah belah, karena itu hanya niatan oknum tertentu yang ingin membuat kacau negeri ini," ungkap Wiranto.
Menko Polhukam, Wiranto. Foto: Ana/Balleo News
Wiranto juga mengatakan, kedatangannya ke Sorong dan Manokwari bukan hanya sekadar untuk mengawasi apa yang terjadi, tapi juga ikut menyalami saudara-saudara yang ada di Papua Barat.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak bisa meramalkan apa yang terjadi. Insiden yang telah terjadi beberapa hari terakhir karena adanya suatu luapan emosi yang tidak terkendali akibat informasi yang sebagian besar tidak benar. Semua ini dilakukan oleh oknum-oknum untuk memicu emosi dan kemarahan dan ingin memecah belah persatuan dan kesatuan di tanah Papua," ujarnya.
Lanjut Wiranto, yang dilakukan oleh kelompok masyarakat terhadap mahasiswa Papua di Surabaya merupakan tindakan oknum bukan mewakili Pemerintah Indonesia. Karena Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi selalu mewanti-wanti untuk mengedepankan pembangunan di Papua dan Papua Barat.
Pertemuan Menko Polhukam RI dengan Forkopimda Papua Barat, di Kota Sorong. Foto: Ana/Balleo News
"Dana pusat digelontorkan untuk Papua dan Papua Barat beberapa kali lipat lebih besar dibandingkan daerah lain, seperti DAU (Dana Alokasi Umum) dan dana dari kementerian lembaga. Tidak ada presiden yang datang ke suatu daerah dalam satu tahun itu lebih dari satu kali. Hanya di Papua saja yang didatangi presiden sebanyak tujuh kali dalam satu tahun," kata Wiranto.
ADVERTISEMENT
Wiranto juga menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati, waktu yang sudah berlalu tidak bisa diputar kembali. Saat ini, kata Wiranto, Indonesia sedang membangun dan membangun tidak bisa dilakukan sendirian. Berdasarkan hasil riset, Indonesia tahun 2030 diramalkan jadi negara raksasa ekonomi dunia nomor lima.
"Tapi syaratnya, kita harus damai dan menjaga persatuan. Kalau kita tidak bisa merawat persatuan, maka kita berkhianat pada pendahulu atau founding father. Tugasnya kita sekarang hanya merawat persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya.
Ditambahkan Wiranto, demo boleh dilakukan tapi harus melapor kepada pihak kepolisian. Demo yang sudah brutal dan merusak itu namanya rusuh.
Wiranto mengaku sedih karena ada oknum yang telah melakukan pembakaran dan perusakan di wilayah Papua Barat. Hal ini lantaran membangun fasilitas publik itu menggunakan uang rakyat.
Para tokoh saat menghadiri pertemuan dengan Menko Polhukam di Kota Sorong. Foto: Ana/Balleo News
"Kalau bakar dan merusak berarti merugikan dan mengkhianati rakyat sendiri. Insiden ini merupakan pelajaran berharga, semoga kita semua lebih sadar bahwa lebih banyak berkomunikasi, bersabar, dan lebih memahami Bhineka Tunggal Ika. Kita harus merajut kembali persaudaraan sebagai satu bangsa, agar ke depan kekhilafan dan emosi bisa dikurangi dan dihilangkan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pewarta: Ana
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten