Wujudkan Politik Santun, Mahasiswa Sorong Selatan adakan FDG

Konten Media Partner
16 Juli 2020 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak perwakilan dari KPU Sorsel,  Kapolsek serta tenaga medis. Foto: Hermanus Sagisolo
zoom-in-whitePerbesar
Tampak perwakilan dari KPU Sorsel, Kapolsek serta tenaga medis. Foto: Hermanus Sagisolo
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mewujudkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sorong Selatan di tahun 2020 bermartabat dan santun, mahasiswa dari berbagai kota study asal Kabupaten Sorong Selatan melakukan fokus grup diskusi (FDG).
ADVERTISEMENT
Kegiatan FDG yang melibatkan KPUD, Bawaslu, pihak kepolisian serta tenaga medis Kabupaten Sorong Selatan ini, mengusung tema kesiapan penyelenggaraan dalam melaksanakan pemilihan umum di tahun 2020, di situasi new normal. Kegiatan tersebut di laksanakan di gedung Putih Trinati, Teminabuan pada, Rabu (15/07).
Ketua panitia, Nomensen Bleskadit saat ditemui awak media menjelaskan, sesungguhnya dasar pemikiran untuk melaksanakan kegiatan tersebut berangkat dari informasi yang diperoleh dari masyarakat yang meminta transparansi informasi dari pihak penyelenggara kepada masyarakat.
Kapolsek Teminabuan, bersama anggota komisioner KPU dan moderator dalam acara FDG. Foto: Hermanus Sagisolo
" Tahapan dan jadwal Pilkada di tengah pandemik COVID-19 saat ini masyarakat Sorong Selatan, dihadapkan dengan calon perseorangan atau di kenal dengan sapaan independen," ujar Nomensen.
Nomensen berharap lima dasar pemikiran yang direkomendasi dari hasil diskusi tersebut sudah diserahkan langsung kepada penyelenggara dalam hal ini anggota Komisioner KPUD, Nahum Krimadi, untuk bisa ditindak lanjuti.
ADVERTISEMENT
"Namun apabila dari usulan mahasiswa  tidak ditangapi dengan baik, maka pihaknya akan menempuh dengan cara menyampaikan pendapat di muka umum atau sering di kenal dengan kata Demo," ungkap Nomensen.
Sementara itu, komisioner KPU Sorong Selatan, Nahum Krimadi megungkapkan, atas nama lembaga KPU Sorsel menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa, yang telah memberikan kritik saran guna terwujudnya demokrasi yang santun.
Foto bersama KPU, Kapolsek Teminabuan, tenaga medis, OKP, toko masyarakat, dan mahasiswa. Foto: Hermanus Sagisolo
"Kami atas nama lembaga akan menindaklanjuti lima poin pemikiran yang telah dituangkan dalam rekomendasi. Dari hasil FDG hari ini, tetapi dengan cara dan aturan main lembaga yakni melalui mekanisme rapat pleno kelembagaan," bebernya.
Ia mengatakan,berdasarkan PKPU nomor 3 tahun 2015 tentang tata kerja maka kemitraan yang sangat strategis yaitu pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan merupakan mitra dalam penyelenggaraan pemilu.
ADVERTISEMENT
"Dengan mengacu pada PKPU no. 6 tahun 2020 pelaksanaan pemilihan kepala daerah di tengah bencana non alam (COVID-19)  secara kelembagaan telah dilaksanakan beberapa agenda penting, yakni MOU dengan pihak pemerintah melalui dinas kesehatan dan tim gugus tugas COVID-19 Kabupaten Sorong Selatan," jelasnya.
Menurutnya publik dipersilahkan mengkritik dan auto kritik terhadap kinerja kelembagaan, tetapi juga kepada anggota komisioner yang melakukan kesalahan demi menjaga marwah demokrasi yang baik di negara ini.
OKP, tokoh masyarakat yang telibat dalam FDG. Foto: Hermanus Sagisolo
"Diskusi seperti ini sangat penting dalam rangka membuka cakrawala berpikir masyarakat sebagai mana politik santuntun. Tetapi juga masyarakat secara sadar bisa melakukan hak pilih yang baik," tutupnya.
Reporter: Hermanus Sagisolo