Long COVID-19 dan Cara Penanganannya

Ballgihs Innaiyah
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan Bandung
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2021 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ballgihs Innaiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://pixabay.com/id/illustrations/pria-jendela-corona-coronavirus-4957154/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://pixabay.com/id/illustrations/pria-jendela-corona-coronavirus-4957154/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah karantina 14 hari kok masih demam, ya? Pertanyaan seperti itu kerap terjadi pada sebagian besar pasien terjangkit virus COVID-19. Mungkin pasien yang mendapatkan penanganan langsung dari tenaga kesehatan bisa lebih tenang selama perawatan karena mendapatkan penanganan langsung dari petugas kesehatan. Lalu bagaimana dengan pasien isoman yang mengalami gejala seperti ini? Pastinya kita yang isoman merasa was-was dan cemas, mengapa karantina sudah melebihi 14 hari tapi tubuh masih belum fit juga, atau masih merasakan gejala COVID-19 seperti demam dan nyeri? Ternyata istilah itu dinamakan Long COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan karena tubuh masih dalam proses penyembuhan usai terinfeksi virus COVID-19. Gejalanya antara lain demam, flu, sesak pada dada, dan nyeri badan.
Tidak perlu panik ya karena ini normal terjadi pada pasien COVID-19 dengan gejala berat. Jika kalian mengalami keluhan seperti ini, cukup lanjutkan saja isoman selama 3 hari dengan rutin mengkonsumsi vitamin serta obat-obatan sesuai dengan gejala yang dirasakan. Misalnya, kamu sudah melakukan isoman selama 14 hari, obat dan vitamin juga sudah habis tapi tubuh masih terasa panas dan flu. Kamu hanya perlu meminum obat demam dan flu untuk menyembuhkan gejala tersebut dan minum vitamin untuk memperkuat imunitas tubuh. Vitamin dengan kandungan Zinc sangat disarankan, lho, untuk melawan sisa-sisa virus di dalam tubuh kita.
sumber gambar: https://unsplash.com/photos/e8YFkjN2CzY
Jika setelah 3 hari isoman masih belum ada kemajuan, lanjutkan saja isolasi mandiri selama 3 hari serta melakukan penanganan yang sama dengan minum obat sesuai gejala yang dirasakan serta mengkonsumsi vitamin. Umumnya pasien dengan gejala berat memerlukan waktu karantina selama 28 hari untuk penyembuhan sempurna. Karena itulah, jika kasus seperti ini dialami oleh kamu dan keluarga, sebaiknya segera meminta pengawasan langsung dari tenaga kesehatan di sekitar tempat tinggal. Kita juga bisa melakukan pemeriksaan rutin setelah 3 hari isoman dengan tes antigen/swab untuk hasil yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Pandemi masih berlanjut dan PPKM Level 4 terus diberlakukan. Pemerintah serta tenaga kesehatan juga tidak menyerah mengerahkan usaha mereka dalam menangani kasus COVID-19. Hingga tanggal 13 Agustus 2021 tercatat kasus terinfeksi COVID-19 di Indonesia mencapai angka 3.774.155, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 3.247.715 orang, dan yang meninggal sebanyak 113.664 orang. Sampai saat ini pemerintah tidak bosan-bosannya memberikan peringatan kepada kita agar tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Tetap jaga pola hidup sehat dan perkuat imunitas tubuh kita sehingga angka penyebaran COVID-19 dapat berkurang.

Sumber: Puskesmas Babakan Tarogong, Bandung, Jawa Barat.