Banyak PR untuk Ketua Umum PSSI yang Baru, Terutama Kasus Mafia Bola

Konten dari Pengguna
20 Januari 2019 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Soesatyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edy Rahmayadi di Kongres PSSI 2019 (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi di Kongres PSSI 2019 (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Keputusan pengunduran diri Ketua Umum (Ketum) PSSI, Edy Rahmayadi, patut kita hargai. Secara gentle, Edy mengakui mundur dari jabatan ketua umum karena gagal menjalankan tugas sebagai pucuk pimpinan PSSI. Sangat jarang pemimpin yang mau mengakui kegagalan dan mundur dari jabatan yang diembannya.
ADVERTISEMENT
Banyak pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan oleh Ketum PSSI baru guna membenahi dunia persepakbolaan Tanah Air. Harus kita akui, beberapa waktu belakangan, prestasi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia masih belum bisa menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Hal ini juga diperparah dengan terkuaknya kasus mafia sepak bola, terkait dengan pengaturan skor. Satgas Antimafia Bola menemukan adanya mafia bola di kompetisi yang berada di bawah naungan PSSI, Liga 2 dan Liga 3. Sejumlah tersangka pun telah ditetapkan oleh aparat kepolisian terkait kasus tersebut.
Saya berharap Ketum PSSI yang baru harus benar-benar memahami tentang persepakbolaan Indonesia dan dapat memajukan prestasi anak bangsa melalui sepak bola, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Termasuk menyelesaikan karut marut permasalahan yang ada.
ADVERTISEMENT
Saya juga berharap agar kongres PSSI dapat menghasilkan teknik dan cara mengembangkan serta memajukan persepakbolaan Indonesia dan dapat membersihkan sepak bola Indonesia dari para mafia yang telah merusak dan merugikan kancah persepakbolaan Indonesia. (Bamsoet)