Ini Pemilu, Bukan Perang Badar

Konten dari Pengguna
3 Maret 2019 18:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Soesatyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo dipeluncuran kumparan Pemilupedia di Hotel The Westin, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo dipeluncuran kumparan Pemilupedia di Hotel The Westin, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Saya memastikan stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta penghitungan suara, untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2019 pada 17 April mendatang.
ADVERTISEMENT
Tidak akan ada perang total, perang badar, atau perang apa pun, apalagi situasi chaos, karena mayoritas elemen warga bangsa ini tidak ingin negara terperangkap dalam suasana tidak kondusif hanya karena pemilihan umum (pemilu).
Sebaliknya, saya justru mendorong generasi milenial untuk terus mengekspresikan kegembiraan menyongsong pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. Setiap komunitas didorong untuk menyuarakan aspirasi atau dukungan kepada kedua Pasangan Capres-Cawapres dengan cara yang menyenangkan dan memikat, sehingga suasana pesta demokrasi boleh dirasakan oleh semua orang.
Saya mengapresiasi inisiatif berbagai elemen masyarakat yang telah menyuarakan aspirasi atau dukungan, dengan kegiatan penuh ceria dan tertib. Ekspresi kegembiaraan pesta demkorasi itu hendaknya dilanjutkan sampai persiapan pemilu memasuki masa tenang.
Pelepasan Merpati Kampanye Damai di Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Di tengah kegembiraan itu, saya juga mengimbau serta mengingatkan semua elemen masyarakat agar tidak menghiraukan pernyataan maupun manuver kelompok-kelompok tertentu yang ingin membangun persepsi kegentingan atau ketegangan menjelang Pilpres-Pileg 2019. Pilpres dan Pileg 2019 bukan persoalan hidup mati, sehingga tidak selayaknya dipersepsikan sebagai perang.
ADVERTISEMENT
Saya prihatin karena upaya menciptakan ketegangan jelang pemilu terus dilakukan pihak-pihak tertentu, termasuk gerakan pembusukan terhadap KPU. Motif dari manuver-manuver seperti ini sudah bisa dibaca arahnya.
Pemilunya sendiri belum dimulai, tetapi ada upaya membangun kecurigaan terhadap independensi KPU. Kecurigaan itulah yang akan dijadikan alasan untuk membuat gaduh.
Bagi kelompok masyarakat yang awam politik, penggunaan kata perang (perang total ataupun perang badar) yang dikaitkan dengan Pilpres 2019 tentu saja bisa menimbulkan rasa takut. Takut akan terjadinya bentrok antar-kelompok masyarakat atau takut akan terjadinya chaos. Itu sebabnya, komunitas pengusaha sering bertanya tentang prospek stabilitas keamanan sebelum dan sesudah pemungutan serta penghitungan suara pemilu.
Namun, bersama TNI dan Polri, pemerintah beserta DPR memastikan bahwa stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta penghitungan suara Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019.
ADVERTISEMENT
Indonesia sangat kondusif, sehingga masyarakat tidak perlu menanggapi pernyataan atau asumsi tentang ketegangan situasi menuju pelaksanaan Pemilu 2019. (Bamsoet)