Irak Membutuhkan Kerja Sama Indonesia untuk Membangun Negerinya

Konten dari Pengguna
11 Juli 2018 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Soesatyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bambang Soesatyo dan Juru Bicara PM Irak (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Soesatyo dan Juru Bicara PM Irak (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Saya menilai seiring kondusifitas dan perdamaian yang berlangsung di Irak, akan banyak membuka peluang kerja sama antara Indonesia dengan Irak. Sebagai negara yang sedang sibuk membangun negerinya, Irak sangat membutuhkan jasa konstruksi dan power plan. Indonesia harus bisa mengambil peluang tersebut.
ADVERTISEMENT
Kondisi Irak yang sedang membangun negerinya setelah berhasil keluar dari jeratan ISIS dan berbagai konflik lainnya, merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk membangun berbagai kerja sama. Kini ada peluang besar bagi Indonesia untuk ikut terlibat membantu Irak memulihkan aktivitas perekonomiannya.
Sebagai negara yang memiliki cadangan migas terbesar dunia, saya menganggap Irak punya posisi penting bagi Indonesia. Kesempatan tersebut telah diambil PT Pertamina untuk melakukan kegiatan eksplorasi produksi migas di Irak. Bahkan, di sana Pertamina memiliki potensi cadangan minyak sebesar 16 miliar barel.
Saya harap kerja sama baik yang sudah terjalin seperti dalam eksplorasi migas yang dilakukan Pertamina, bisa terus ditingkatkan. Jadikan ini sebagai pintu untuk masuknya kerja sama di bidang lain. Jika Indonesia dan Irak bisa saling menguatkan, saya yakin prospek hubungan kita ke depannya tidak akan bisa digoyah oleh kondisi apapun.
Bambang Soesatyo dan Juru Bicara PM Irak (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Soesatyo dan Juru Bicara PM Irak (Foto: Istimewa)
Saat ini Irak telah keluar dari masa sulit karena berhasil menghadapi ISIS. Dalam recovery membangun negerinya, Irak membutuhkan banyak kerja sama dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia. 
ADVERTISEMENT
Tadi Juru Bicara Perdana Menteri Irak, Mr. Dr. Zuhair Al Naher, mengatakan bahwa mereka di Irak sangat terbuka dalam menerima investasi maupun kerja sama lainnya dengan Indonesia. Pertamina sudah mengambil peluang di bidang migas. Karena saat ini Irak sedang recovery, mereka sangat membutuhkan jasa konstruksi dan power plan. Tinggal sekarang bagaimana kita bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik.
Menutup pertemuan di Ruang Kerja saya itu, saya berharap perdamaian di Irak selalu tetap terjaga. Jangan sampai ada lagi konflik kekerasan maupun perang yang merenggut banyak korban. Kedamaian di Irak merupakan bagian dari kedamaian dunia.
Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2022, Indonesia punya peran dan tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan keamanan dan perdamaian dunia. Terlebih Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar dunia, menjadikan Indonesia punya posisi penting dalam mempertahankan dan mewujudkan perdamaian di berbagai negara berpenduduk muslim lainnya. Karena itu, kondusifitas yang saat ini sudah terwujud di Irak semoga bisa tetap terus dijaga dengan baik.
ADVERTISEMENT