Mitigasi Bencana di Daerah Harus Ditingkatkan

Konten dari Pengguna
13 Januari 2019 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Soesatyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bencana alam (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bencana alam (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Semua kepala daerah yang wilayahnya berpotensi mengalami gangguan alam hendaknya mulai waspada dan siaga. Semua unsur di dalam Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hendaknya mulai dikonsolidasi dan antisipatif.
ADVERTISEMENT
Terjadi rangkaian gempa bumi di sejumlah daerah sejak Jumat (11/1) hingga Sabtu malam (12/1). Terjadi gempa bumi di Kepulauan Banda, Bengkulu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan gempa beruntun di Selat Sunda pada 10 dan 11 Januari 2019. Apalagi, seperti diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG ), masih ada potensi tsunami di Selat Sunda.
Selain gempa bumi, sejumlah gunung berapi mengalami erupsi. Anak Krakatau di Selat Sunda, Gunung Agung di Bali, dan Gunung Merapi di Yogyakarta mengalami erupsi sejak akhir pekan lalu. Selain itu, angin kencang atau puting beliung juga terjadi di sejumlah tempat. Berdasarkan kecenderungan itu, saya mendorong semua pemerintahan kabupaten serta kota untuk mulai mengonsolidasi dan menyiagakan semua unsur di dalam BPBD.
ADVERTISEMENT
Rentetan gempa dan erupsi gunung itu memang belum menghadirkan persoalan serius. Namun, saya tetap berharap semua pemerintahan kabupaten serta kota untuk mulai antisipatif, dengan mengonsolidasi dan menyiagakan unsur-unsur di dalam BPBD. Selain itu, semua BPBD perlu untuk melakukan komunikasi yang intens dengan BMKG setempat untuk mengetahui berbagai kemungkinan.
Pada periode rawan bencana seperti sekarang ini, efektivitas mitigasi bencana pada tingkat daerah harus segera ditingkatkan untuk meminimalisir akibat buruk dari gangguan alam. BPBD di semua kabupaten/kota harus mampu menjadi kekuatan terdepan ketika warga butuh bantuan, baik akibat gempa bumi, banjir, tanah longsor maupun erupsi gunung berapi.
ADVERTISEMENT