Parlemen Dunia Harus Perkuat Tata Kelola Migran

Konten dari Pengguna
26 Maret 2018 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Soesatyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bambang Soesatyo di Sidang IPU, Swiss (Foto: Dok. Bamsoet)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Soesatyo di Sidang IPU, Swiss (Foto: Dok. Bamsoet)
ADVERTISEMENT
Para anggota parlemen di seluruh dunia harus memperkuat kerja sama dalam mewujudkan tata kelola global terkait migrasi yang memperhatikan kepentingan negara penerima, pengirim, dan para migran secara proporsional.
ADVERTISEMENT
Masalah pengungsi dan migran menjadi salah satu isu yang dibahas oleh para anggota parlemen sedunia dalam sidang ke-138 IPU Assembly yang berlangsung di Jenewa, Swiss, pada tanggal 22-28 Maret 2018.
Dalam keterangan tertulis PTRI (Perwakilan Tetap Republik Indonesia) untuk PBB di Jenewa, Senin 26 Maret 2018, saya menulis bahwa masalah migrasi internasional dan pengungsi merupakan isu yang menjadi kepentingan Indonesia. Meskipun bukan negara yang menandatangani Konvensi Pengungsi tahun 1951, atas dasar kemanusiaan, Indonesia telah menampung para pengungsi, termasuk pengungsi Rohingya.
Itu juga saya sampaikan dalam sesi Debat Umum sidang ke-138 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swiss, pada 25 Maret 2018 kemarin, yang mengambil tema "Strengthening the global regime for migrants and refugees: the need for evidence-based policy solutions".
ADVERTISEMENT
Masalah migrasi dan pengungsi merupakan tanggung jawab bersama masyarakat internasional. Untuk itu kita perlu memiliki instrumen-instrumen yang mampu menjawab persoalan migran saat ini dan di masa mendatang.
Sementara itu, Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa Hasan Kleib mengatakan bahwa pembahasan isu migran dan pengungsi dari perspektif wakil rakyat merupakan masukan yang penting.
"Ini berpengaruh terhadap penyusunan instrumen internasional terkait pengungsi dan migran, yaitu Global Compact for Migration (GCM) dan Global Compact for Refugees (GCR), yang saat ini dalam proses pembahasan dalam forum PBB di Jenewa," ungkap pria yang akrab disapa Abi ini.
Pertemuan juga membahas berbagai isu global terkait masalah keamanan internasional, isu-isu Timur Tengah, pembangunan berkelanjutan, dan hak asasi manusia. Delegasi RI dipimpin oleh saya, dan terdiri dari sejumlah anggota DPR seperti Ahmad Sahroni, Muhammad Misbakhun, Agun Gunandjar, Nur Haryati, Bara Hasibuan, termasuk Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
ADVERTISEMENT
IPU merupakan organisasi parlemen nasional di seluruh dunia yang bertujuan untuk mewujudkan demokrasi global melalui dialog politik dan aksi nyata.
IPU Assembly merupakan badan utama IPU yang menjadi wadah para anggota parlemen untuk menyampaikan pandangan terkait isu-isu politik, masalah-masalah internasional dan membuat rekomendasi tindak lanjut.