news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Orang Tewas dan 5 Luka Berat Akibat Longsor di Purwakarta

Konten Media Partner
28 November 2018 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
4 Orang Tewas dan 5 Luka Berat Akibat Longsor di Purwakarta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Evakuasi longsor Purwakarta. (Dok. Basarnas)
BANDUNG, bandungkiwari – Empat orang meninggal dan lima orang lainnya luka berat akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Salamjaya, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta.
ADVERTISEMENT
Korban meninggal adalah Ki Bakri (80), Ma Acem (80), Iwan (34), dan Intan (8). Sedangkan lima korban yang mengalami luka berat yakni Yanti, Yeyet, Ima, Dede, dan Ridwan.
Kejadian bencana tanah longsor tersebut terjadi Selasa (27/11/2018) pukul 20.00 WIB, berdasarkan keterangan Pusat Pengendalian Operasi Pengendalian Bencana (Pusdslops PB) BPBD Jawa Barat.
Longsor terjadi karena tingginnya curah hujan sejak siang sampai sore hari, kata Manajer Pusdalops PB BPBD Jabar, Budi Budiman Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima Bandungkiwari, Rabu (28/11/2018).
Longsor juga merusak tiga unit rumah dengan kondisi rusak berat dan tiga unit rumah terancam.
Setelah dievakuasi, seluruh korban longsor langsung dibawa ke RS Bayu Asih, menurut juru bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Bandung, Joshua Banjarnahor. Para korban tersebut ditemukan terkubur material longsoran.
ADVERTISEMENT
Sementara Kepala Basarnas Jawa Barat, Deden Ridwansyah, mengimbau bagi warga masyarakat yang tinggal di bawah bukit atau di daerah perbukitan harus lebih ekstra hati-hati di saat musim penghujan seperti sekarang ini.
"Bila terlihat patahan atau retakan tanah hubungi aparat setempat, laporkan dan cari tempat yang lebih aman kembali," ujarnya.
Bila masyarakat membutuhkan pertolongan atau bantuan evakuasi, Basarnas Jawa Barat siap 24 jam. Masyarakat bisa menghubungi Basarnas Jawa Barat ke 0227780437. “Pelayanan SAR gratis tidak dipungut biaya," tandasnya.
Ke depannya, ia berpesan, masyarakat agar berhati-hati membangun rumah dengan memperhatikan keamaanan alam sekitar. (Ananda Gabriel)